Pertanyaannya, misal saya dapat kesempatan untuk mendesain ulang perpustakaan bakalan seperti apa?Â
Saya akan mengambil contoh desain perpustakaan bank Indonesia, Perpustakaan Jusuf Kalla, Perpus Erasmus Huis dan Perpustakaan Jakarta. Keempat perpustakaan tersebut secara desain sangat menarik.Â
Jika interior dibuat seperti perpustakaan Jakarta serta Erasmus Huis sangat bikin banyak orang tertarik. Lalu disediakan banyak area buat nugas ataupun WFA. Ada ruang common space supaya kawula muda tetap bisa berhemat dan mendukung keberlanjutan.Â
Penataan buku bisa seperti Perpustakaan Jusuf Kalla, buku tersebar di setiap lantai. Sehingga mengajak orang menjelajah. Jalan kaki, auto sehat. Kemudian menyediakan area untuk olahraga, iya di perpustakaan bank Indonesia terdapat beberapa alat olahraga dan tempat diskusi yang super cozy.Â
Jadi Perpustakaan bukan hanya berisi rak-rak buku melulu. Tentu rak-rak buku tetap ada, di tata sedemikian rupa sehingga menyebar dan tidak menumpuk di astu titik saja.Â
Perbanyak area nugas yang nyaman dan estetik. Sehingga orang yang memang bisa kerja dari mana saja atau mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir maupun skripsian bisa punya ruang yang nyaman tanpa terbebani biaya.Â
Bisa bekal air mineral pakai Tumbler dan bekal makanan. Makan dan minum di area yang telah di sediakan. Sama-sama menjaga kebersihan dengan diingatkan pada setiap sudut.Â
Ruang diskusi yang mumpuni. Sehingga muda-mudi hingga profesional bisa menggunakan ruang tersebut buat melahirkan ide-ide jitu. Tidak perlu menyewa cukup datang lebih awal buat menandai tempat.Â
Selain penataan ruangan, estetika dan fungsi ruang diskusi di maksimalkan, coba sediakan area pameran dengan tema berganti-ganti. Buat yang suka sama seni, bisa jadi ajang refreshing. Tentu membuka kesempatan para seniman buat memajang karyanya.Â
Selain dari pada itu semua, ada baiknya Perpustakaan membuat event seru dan bermanfaat sesuai kebutuhan range usia. Buat event mulai untuk anak-anak, muda-mudi hingga lansia. Semua bisa tetap mengakses Perpustakaan dan semua dibuat merasa akrab serta memiliki perpustakaan.
Dengan begitu, Perpustakaan akan menjadi lebih hidup, menyala dan dijadikan ruang titik temu pencinta literasi. Jika anak-anak dibiasakan buat berkunjung ke perpustakaan sedari dini rasanya bakalan menghadirkan rasa cinta dan suka sama perpustakaan. Apalagi desain Perpustakaan nyaman sekali.Â