Hewan Peliharaan Bisa Jadi Tempat Belajar Berbisnis Kecil-Kecilan
Melalui hewan peliharaan: ayam dan kelinci, justru bapak mengajari saya dan kedua adik untuk belajar berbisnis.
Misalnya: bapak menghitung biaya membeli ayam per-ekor berapa dan biaya pakannya berapa. Saat beranak-pinak dan anaknya bisa di jual, nanti akan ada kalkulasi.
Kami akan menerima sekian persen keuntungan alias sisa biaya hidup hewan peliharaan. Dari situ, kami paham terkait untung-rugi kecil-kecilan. Literasi keuangan memang harus di pelajari sedari kecil dengan cara-cara menarik dan relate sama keseharian.Â
Selain belajar untung-rugi, saya diajari buat negosiasi. Saat ada tetangga atau saudara mau membeli ayam ataupun kelinci. Saya diperbolehkan open harga, lalu tawar-menawar dengan pembeli.Â
Menyenangkan sekali rasanya punya hewan peliharaan. Saya bisa banyak belajar. Walau pada awalnya saya suka jijik misal harus membersihkan kandang ayam ataupun kandang kelinci (bau tau).Â
Belajar Bertanggung Jawab
Selain bisa belajar untung-rugi dan cara bernegosiasi saat hewan peliharaan akan terjual. Rupanya secara tidak langsung, saya dan adik-adik sedang diajarkan untuk lebih bertanggung jawab terhadap hewan peliharaan masing-masing.
Memastikan memberi makan tepat waktu, menemani hewan peliharaan bermain di halaman rumah tanpa merusak tanaman, membersihkan kandang secara berkala. Ikut ribet saat hewan peliharaan melarikan diri atau ngikut ke kandang tetangga.Â
Bukan hanya tentang dapat cuan lalu happy, lebih dari itu hewan peliharaan harus di rawat dan dijaga sebaik mungkin agar mereka nyaman dan bisa memberikan hasil terbaik.Â
Belajar Menyayangi Hewan