Della menarik nafas panjang, kemudian mengeluarkannya perlahan. Salah satu cara yang dilakukan ketika merasa situasi tidak baik-baik saja. "Ada aja yang kadang kidding" celetuknya sambil tertawa miris.Â
Sudah tiga hari ini, Della menerima titah tambahan job desk diluar ranah kreatif. Sejujurnya sedari awal, ia ingin menolak karena sangat berbeda jauh dengan yang tertulis di kontrak. Namun, Steve atasannya seperti sudah antisipasi akan penolakan.Â
Intinya "urgent" butuh dibantu. Lalu Steve menunjuk Dewi untuk memandu dan mengajari cara pengerjaan pekerjaan yang belum pernah Della kerjakan. Tentu karena sudah diamanahi titah tersebut, Della coba kooperatif.
Menanyakan kapan ia akan mendapatkan panduan dan pengajaran dari Dewi Sang seniornya di kantor. Dewi selalu menghindar, sehari berlalu tanpa dimulainya pendampingan. Padahal deadline-nya mepet banget.Â
Ngajarin Setengah Hati
Kesan mendalam yang didapatkan Della pada hari kedua ia mengejar Dewi agar mengajarinya, berbuah hasil diajarin setengah-setengah seolah Della cenayang jenius yang bisa paham terkait kerjaan diluar ruang lingkung keahliannya.
Sedangkan Steve sudah menanyakan progres. Kepala Della serasa penuh sesak. Sedangkan ramah kreatif yang Della handling terbengkalai tanpa ada yang membantu.Â
"Itu sih taktik si Dewi aja. Biar lu nantinya keliatan bego. Gue paham nih modelan orang kaya gini" Ujar Saras sahabat Della ketika mendengarkan Della curhat via WA.Â
Serasa De Javu
Disisi lain, Della merasa hal ini pernah ia alami beberapa tahun lalu. Tepatnya pertama kali ia bekerja kantoran di area Rasuna Said Jakarta Selatan. Ada salah satu partner kerja yang memang sudah lumayan lama, namanya Mia bawaannya snewen dan selalu sengaja bikin Della buruk Dimata rekan-rekan kerjanya.Â