Semalam, Lili tertidur lebih cepat dari biasanya. Setelah begitu lelah dengan berbagai kegiatan selama dua hari berturut-turut. Akhirnya ia merasakan tidur pulas dan lelap.Â
"Sekarang lagi di luar Jawa Barat ya? Lafi pacaran sama Qiya kan?" Sosok lelaki muda diseberang telepon menjawab dengan nada renyah "Aduh, iya lagi. Bener banget, hahaha" Ujarnya, suara yang sangat amat familiar ketika masa SMA.Â
Kemudian obrolan via telepon terus berlanjut. Sepanjang ngobrol banyak banget ketawanya. Rasanya amat bahagia dan "Lili, bangun. Udah siang ini" Suara Mama membangunkan bikin Lili mulai tersadar. "Rupanya cuma mimpi" Gumam Lili agak sedikit kecewa.Â
Kemudian Lili mulai kembali mengingat satu sahabat baiknya bernama Dirga. Ia jadi salah satu sahabat terbaik di masa SMA. Lili memang agak lain, teman sekelasnya perempuan semua, namun ia malah lebih akrab sama teman beda jurusan dan mayoritas laki-laki.Â
Awal Mula Kedekatan Lili & Dirga Semasa SMA
Lili kelelahan selepas mengikuti futsal putri di lapangan sekolah. Bahkan ia sempat jatuh karena melindungi area gawang supaya kiper tidak kejebolan.Â
Ia duduk di pinggir lapangan sambil meluruskan kaki. Kemudian seorang anak lelaki berkacamata dan menggunakan jacket anime menghampiri lalu menyodorkan minuman botol baru "Minum dulu, takutnya dehidrasi" Ujar si cowok sangat ramah sekali. Lili agak keheranan dan diam sejenak. Kemudian "Ekh, ada abang gw nih" Ujar Mima salah satu sahabat kelas Lili. "Kalian saling kenal?" Tanya Lili agak heran.Â
"Iya, dia itu udah kayak abang gw Li" Ujar Mima. "Tumbenan dia baek banget bawain minum" Ucap Mima sambil mengacungkan sebuah minuman botol yang rupanya memang pemberian dari Dirga. Kemudian kedua kalinya Dirga menyodorkan minuman dan Lili sambut dengan baik sambil berterima kasih.Â
Rupanya, Lili dan Dirga sama-sama suka dengan komik Detektif Conan. Jadilah mereka ngobrol seru sambil melepas lelah nya Lili. Setelah itu mereka bertukar nomor telepon. Mereka beda jurusan walau ada di satu lingkungan sekolah. "Li, kakak bawain tisu nih" Ujar Rangga, cowok berbadan jangkung dan china banget. Setelah Lili mengambil tisu, ia berterima kasih dan tak lama Rangga berlalu.
Dirga nampak agak kikuk melihat adegan tersebut, lalu dengan tenang Lili "Dia? Senior anak OSIS. Memang baik banget anaknya. Perhatian sampe dikira orang gw pacaran sama dia, hahahhaa" Ujar Lili sesantai itu. "Dia ganteng banget, Li" Timpal Mima "Yeah ganteng tapi beda agama" Timpal Lili sambil agak terdiam.Â