Faktanya omongan, nasehat keluarga adalah kejujuran penuh ketulusan dan paling memahami Kita sebagai seorang Individu secara utuh.Â
"Mba, tapi kita harus bersyukur. Punya orangtua dan keluarga yang baik. Coba bayangin kalau Orangtua jahat kaya di berita-berita, ngeri banget kan" Syukur adalah kata yang sederhana namun penuh makna dan dalam menjalankannya tidaklah mudah.Â
Sayangi, tanya kabar dan perhatikan Orangtua kita selagi mereka sehat dan ada di Dunia. Setua apapun kita, tetap butuh yang namanya Orangtua dan keluarga.Â
Kehadiran mereka selalu menyejukkan. Walaupun kadang kalimat mereka tidak pas di ungkapkan, namun bisa jadi motivasi yang kuat bagi Kita.Â
"Btw makan siang aja, makin hari makin sedikitan yang join yaa.. berasa makin sepi" Ujar Mba Nevi, beberapa tim memang di gilir menjalankan WFH jadi yang WFO memang tidak banyak.Â
"Iya, katanya kita makin nambah usia makin kesepian. Lingkup pertemanan makin mengecil gitu, secara alami" Timpal Dirha, mengungkapkan kenyatan pahit, jika jarak dan waktu sering menjauhkan kita dengan saudara ataupun sahabat.Â
"Semangat buat Kita, jangan cari musuh mari banyakin teman dan makin dekat sama keluarga" Ujar Mba Nevi menutup percakapan dan kami berdua bergegas menyelesaikan makan siang.Â
Setelah itu kembali menjalankan rutinitas pekerjaan, berkutat dengan traffic, artikel dan koordinasi lainnya sama tim.Â
Tetap sehat, semangat dan positif thinking. Bergaulah secara sehat dan semakin meluangkan waktu untuk mengobrol dengan orangtua tercinta.Â
Orangtua pasti merasa lebih kesepian dan waktu berjalan lamban, karena mereka sudah kurang beraktivitas kebanyakn dirumah dan mengenang masa-masa saat mereka muda serta merindukan anak-anak yang jauh dari pandangannya serta rasa khawatir apakah anak-anaknya sehat? Baik-baik saja?Â
Semua Keluarga, semakin bertambah usia pasti akan merasakan fase Dekat dalam sekat. Tinggal bagaimana mensiasatinya supaya tetap bermakna.Â