Mohon tunggu...
Muhammad IrfanMuttaqin
Muhammad IrfanMuttaqin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sama sama belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudah Pantaskah Kita Disebut sebagai Penuntut Ilmu?

1 Desember 2020   18:57 Diperbarui: 1 Desember 2020   19:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Jika kita memang penuntut ilmu. Sudahkah kita menerapkan perkataan Beliau Imam Asy-Syafi'i rahimahullah tentang 6 kiat menuntut ilmu ini? Berikut perkataan Beliau :

:

"Wahai saudaraku... ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan perinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) berkecukupan, (5) bersahabat (belajar) dengan ustadz, (6) membutuhkan waktu yang lama."

Mari kita kupas satu-persatu dari 6 kiat tersebut.

1.Kecerdasan .

Terkadang kecerdasan memang telah Allah berikan sejak lahir. Aan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kita juga bias mendapatkan kecerdasan dengan banyak membaca, menghafal, melatih otak kita. Tidak ada orang yang bodoh di dunia ini, akan tetapi yang ada adalah orang yang mau berusaha atau tidak. Sangat di sayangkan jika kebanyakan orang beranggapan bahwa diri nya tidak cerdas. Padahal kebanyakan dari mereka tidak mau mencoba, tidak mau bersusah payah. Mau nya yang instan-instan saja. Untuk itu mari kita ubah pemikiran kita bahwa tidak ada kata tidak bias sebelum mencoba dan berusaha.

2.Semangat untuk mendapatkan Ilmu.

Apa yang akan kita lakukan jika sedang jatuh cinta? Bukan kah kita bersemangat untuk memperjuangkannya? Benar. Dan bagaimana jadinya jika yang kita cintai adalah ilmu? Tentu saja kita akan bersemangat untuk menuntutnya, bersemangat untuk mencarinya, bersemangat untuk menghafal nya. Tak perlu perintah, paksaan atau semacamnya. Kita akan bersemangat menuntut ilmu.

3.Bersungguh-sungguh dalam menuntut Ilmu.

Sebagai seorang penuntut ilmu tentu kita pernah merasa kelelahan, bosan, dan semacamnya. Bukan berarti kita telah menyerah dalam menuntut ilmu. Bukan berarti perjuangan kita telah usai. Bahkan disinilah perjangan baru di mulai. Berjuang melawan rasa malas, berjuang melawan rasa lelah. Semata mata kita mengerjakan semua itu agar menjadi lillah. Kita juga pasti pernah merasakan godaan setan. Disinilah kesungguhan kita dalam menuntut ilmu di uji. Membaca biografi ulama dapat meningkatkan kesungguhan kita dalam menuntut ilmu. Meneladani kesabaran mereka, pengorbanan mereka, perjuanan mereka hingga rela melakukan perjalanan berhari-hari demi meriwayatkan sebuah hadist.

4.Memiliki Bekal yang cukup.

Para pendahulu kita elah memberikan kita banyak teladan mengenai satu kiat ini. Mereka rela menjual harta bendanya demi melanjukan perjalanan nya dalam menuntut ilmu. Mereka berkorban tidak hanya dari segi pikiran dan tenaga saja. Melainkan dibarengi dengan pengorbanan harta benda demi mencapai tujuannya dalam menutut ilmu.

5.Memiliki Guru Pembimbing.

Menuntut ilmu tidak cukup hanya dengan membaca buku. Akan tetapi disamping itu kita membutuhkan guru pembimbing agar apa ang kit abaca, yang kita pahami tidak keluar dari koridor al-Quran dan sunnah. Agar yang kita amalkan sesuai dengan ketentuan agama. Seandainya kita salah dalam memahami ilmu lalu membawa pemahaman tersebut ke tengah-tengah masyarakat betapa banyak kerugian yang telah kita dapat dari kesalahpahaman tersebut.

6.Masa yang Panjang.

Tidak ada ilmu yang bias didapat secara instan. Semua butuh perjuangan, kerja keras, dan waktu yang panjang. Tidak cukup satu atau dua tahun saja. Melainkan sampai liang lahat. Dalam kurun waktu tersebut kita sangat butuh kesabaran ketekunan. Semua kita lakukan dengan ikhlas semata karena Allah subhanahu wataala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun