Mohon tunggu...
Muhammad IrfanMuttaqin
Muhammad IrfanMuttaqin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sama sama belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudah Pantaskah Kita Disebut sebagai Penuntut Ilmu?

1 Desember 2020   18:57 Diperbarui: 1 Desember 2020   19:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Para pendahulu kita elah memberikan kita banyak teladan mengenai satu kiat ini. Mereka rela menjual harta bendanya demi melanjukan perjalanan nya dalam menuntut ilmu. Mereka berkorban tidak hanya dari segi pikiran dan tenaga saja. Melainkan dibarengi dengan pengorbanan harta benda demi mencapai tujuannya dalam menutut ilmu.

5.Memiliki Guru Pembimbing.

Menuntut ilmu tidak cukup hanya dengan membaca buku. Akan tetapi disamping itu kita membutuhkan guru pembimbing agar apa ang kit abaca, yang kita pahami tidak keluar dari koridor al-Quran dan sunnah. Agar yang kita amalkan sesuai dengan ketentuan agama. Seandainya kita salah dalam memahami ilmu lalu membawa pemahaman tersebut ke tengah-tengah masyarakat betapa banyak kerugian yang telah kita dapat dari kesalahpahaman tersebut.

6.Masa yang Panjang.

Tidak ada ilmu yang bias didapat secara instan. Semua butuh perjuangan, kerja keras, dan waktu yang panjang. Tidak cukup satu atau dua tahun saja. Melainkan sampai liang lahat. Dalam kurun waktu tersebut kita sangat butuh kesabaran ketekunan. Semua kita lakukan dengan ikhlas semata karena Allah subhanahu wataala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun