Sebelum dilanjutkan lomba kedua yaitu makan kerupuk. Kami beristirahat sebentar untuk menyantap bakso bersama. Kami makan bersama-sama di aula besar bersama anak-anak, teman-teman Magis, dan juga bapak-ibu karyawan. Selepas makan, kami mulai mempersiapan untuk lomba kedua.
Lomba kedua tidak kalah keseruannya. Anak-anak, teman-teman magis, dan bapak-ibu karyawan masih sangat bersemangat untuk lomba makan kerupuk. Kerupuk putih yang diikat dengan tali rafia sudah siap untuk dilahap para fighter yang akan berlomba.Â
Terlihat anak-anak panti asuahan sangat lahap ketika memakan kerupuk, sampai lupa bahwa ini masih dalam aturan perlombaan. Teman-teman Magis dan bapak-ibu karyawan juga semakin memeriahkan dengan kelakuan kami yang konyol, dengan menambahkan kecap di atas kerupuk.
Lalu, kami pun beristirahat sebentar untuk makan siang dan mempersiapkan untuk lomba yang terakhir yaitu pecah air. Teman-teman Magis membantu bapak-ibu karyawan untuk makan siang anak-anak, seperti menyuapi mereka atau hanya sekadar menemani mereka makan siang bersama.
Sesudah makan siang, kami akan melanjutkan ke lomba yang ketiga yaitu pecah air, namun pada lomba ini pesertanya tidak begitu banyak seperti lomba sebelumnya karena, beberapa anak-anak sudah harus kembali beristirahat ke dalam kamar, dan bapak-ibu karyawan yang bertugas membantu dan menemani mereka di dalam.Â
Meski begitu, lomba pecah air tetap dilangsungkan dan keseruannya pun masih dapat kami rasakan bersama. Kantong plastik bening yang sudah diisikan air, diikat dan digantung rafia, lalu anak-anak ditutup matanya dan membawa pukulan dari pelepah pisang. Disini, teman-teman Magis dan karyawan tidak ikut karena, takut basah dan tidak membawa ganti. Anak-anak pun tertawa ketika airnya pecah dan baju mereka basah. Kami juga tertawa melihat kegembiraan mereka.
Itulah, kemeriahan menyambut hari kemerdekaan RI ke-77 pada tanggal 17 Agustus nanti. Meski dengan segala keterbatasan yang kami punya. Kami masih bisa menyambut hari kemerdekaan dengan penuh kegembiraan dan semangat nasionalisme.Â
Kegiatan ini mengajarkan bahwa masyarakat bisa menciptakan kolaborasi dengan mereka penyandang disabilitas, untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, solidaritas, toleransi, serta cinta tanah air dan memberikan kesempatan untuk bersama-sama membangun masa depan bangsa lebih baik lagi. Dirgahayu Indonesia!