Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Apa dengan Waluh Kukus yang Pernah Viral di Twitter?

9 Juni 2023   11:32 Diperbarui: 9 Juni 2023   11:39 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah waluh yang biasa dipakai untuk kolak santan (dokumentasi pribadi) 

Mungkin perasaan sedih dan marah bercampur jadi satu karena waluh kukus yang sudah disiapkan sang ibu ternyata tak ada yang berminat memakannya.

Menghargai Sebuah Pemberian

Dalam cerita yang dibagikan Ainay, Yati menjadi tokoh antagonis karena dianggap sembarangan saat berbicara perihal waluh kukus yang ia temukan. 

Dari situlah kita bisa memetik pelajaran untuk menghargai pemberian orang dan tak sembarangan dalam berbicara, terlebih itu merupakan makanan.

Yati--yang saat itu sama-sama bocah--mungkin hanya mengungkapkan kepolosannya melihat makanan yang tak biasa. Namun cara bicara yang ceplas-ceplos ternyata juga gak baik didengar, terlebih itu di hadapan teman-teman dan di dalam mushola pula yang notabene ramai. 

***

Dari trit viral di twitter mengenai waluh kukus itu kemudian saya belajar bahwa ketika menjadi orang tua nanti, mengajarkan anak untuk tidak sembarang mencela makanan adalah penting, walaupun dari segi tampilan terlihat kurang meyakinkan. 

Dan satu lagi, dalam hidup, meski apa yang kita suguhkan ke orang lain tak sepenuhnya diterima dengan baik, itu tidak apa-apa. Niat tulus sudah menjadi bahan pertimbangan terbaik agar bisa memproses diri menjadi karakter yang lebih baik. 

Semoga menginspirasi. Salam hangat dari Nurul Mutiara R.A

Sumber trit :  Ainay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun