Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama FEATURED

Sama Seperti Manusia, Hewan Juga Layak untuk Dipedulikan

19 Desember 2020   16:08 Diperbarui: 15 Oktober 2021   06:33 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Layaknya manusia, hewan juga memiliki perasaan dan ingin dicintai (Sumber: Beritagar)

Ah! Saya jadi ingin menangis mengingat kejadian itu kembali. Tapi bagaimana pun itu sudah berlalu. Melalui tulisan ini, saya hanya ingin berbagi pengalaman dan opini. Tujuannya, supaya kejadian menyakiti hewan seperti yang pernah saya saksikan tak terulang kembali. Hewan apapun itu!

***

Sama seperti manusia, hewan juga memiliki perasaan dan ingin dicintai. Meski terkadang, kita tak mampu melihat bagaimana mereka mengekspresikan perasaan-perasaan itu, namun kita bisa melihatnya melalui tindakan-tindakan yang para hewan lakukan.

Misalnya seekor anjing yang merasa ketakutan, ia akan mengarahkan telinganya ke belakang, pupil mata melebar, tubuhnya merendah, dan ekornya diselipkan di antara kedua kaki belakangnya. Lalu, ketika anjing merasa bahagia, ia akan menaikkan telinga, melebarkan pupil, mengibas-ngibaskan ekornya dan menjulurkan lidahnya. (Sumber : Brilio.net)

Begitu pun dengan hewan lainnya, mereka memiliki cara masing-masing untuk mengekspresikan perasaan agar mendapat perhatian dari pemiliknya (jika hewan peliharaan) atau orang di sekitar (jika hewan liar).

Layaknya manusia, hewan juga memiliki perasaan dan ingin dicintai (Sumber: Beritagar)
Layaknya manusia, hewan juga memiliki perasaan dan ingin dicintai (Sumber: Beritagar)

Bila kamu pecinta film, mungkin kamu pernah menyaksikan Hachiko Monogatari. Sebuah kisah mengenai seekor anjing yang begitu menyayangi pemiliknya. Saking cintanya Hachi pada sang pemilik, ia bahkan rela menunggu berjam-jam di luar stasiun untuk menjemput.

Sedihnya, ketika sang pemilik meninggal dan tentunya tak akan pernah muncul lagi dari stasiun, Hachi tetap setia menunggu. Adegan tersebut sungguh membuat tiap orang mampu menitikkan air mata. Ah, sekali lagi saya menangis mengingat film tersebut.

Hachi adalah kisah nyata. Di Jepang, tepatnya di stasiun Shibuya, pengunjung bisa menemukan patung seekor anjing Ras Akita. Itulah Hachiko. Melihat betapa besarnya perasaan Hachi terhadap pemiliknya, Profesor Ueno, membuat setiap orang kagum. Luar biasa bagaimana seekor anjing mampu memberi perasaan pada manusia.

Hewan---baik liar maupun peliharaan---pasti memiliki keinginan untuk dicintai secara layak. Paling tidak, mereka berkeinginan hidup tenang tanpa terusik sedikit pun. Sayangnya, beberapa orang tak memahami kondisi itu. Mereka tak memikirkan bahwa hewan juga makhluk hidup. Hewan memiliki rasa sakit, rasa takut dan membutuhkan rasa nyaman.

Kita mungkin masih ingat dengan pemberitaan mengenai hewan yang kerap mendapat siksaan. Entah dipukul, diberi minuman keras, diracun, diinjak, ditusuk, dan masih banyak lagi. Apa salah mereka? Mereka mungkin nakal selayaknya perilaku hewan. Tapi jika kenakalan itu dibalas dengan tindakan keji dari kita, itu tidak adil, kawan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun