Negara Indonesia adalah negara yang sangat beragam terlihat dari banyaknya suku, ras, budaya, agama, dan juga makanan tradisionalnya. Salah satu makanan tradisionalnya ini yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan khususnya dari suku Banjar, yang cukup unik dan sarat nilai budaya yaitu iwak pakasam atau sering dikenal sebagai iwak samu. Pakasam adalah ikan yang diartikan dengan garam dan beras sangrai yang di tumbuk.
Iwak pakasam sudah dikenal sejak zaman dahulu oleh masyarakat suku Banjar, Melayu, dan Dayak. Makanan ini menjadi hidangan penting dalam keseharian, terutama saat musim peceklik atau upacara adat. Kata " pakasam " sendiri berarti di asamkan, yaitu proses pengawetan dengan fermentasi. Sebelum adanya lemari pendingin, fermentasi menjadi cara utama masyarakat untuk mengawetkan hasil tangkapan ikan agar bisa bertahan lebih lama. Selain sebagai lauk, iwak pakasam juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi dalam kehidupan masyarakat.
Iwak pakasam memiliki bahan-bahan cukup mudah ditemukan di pasaran. Bahan utama pembuatan adalah kan air tawar, seperti:
- Ikan sepat
- Ikan papuyu ( betok )
- Ikan gabisa ( haruan )
-Ikan saluang
Proses fermentasi bisa memperkuat rasa daging ikan, terutama untuk ikan kecil yang memiliki banyak tulang. Dengan fermentasi, tulangnya menjadi lebih lunak dan bisa dimakan seluruhnya.
Selain ikan ada juga bahan-bahan utama lainnya seperti:
- Garan kasar