Mohon tunggu...
Muthia  Arahmah
Muthia Arahmah Mohon Tunggu... Editor - Thuwailibul ilmi

Penyair Religi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekujur Gelebah Ar-Rahman

23 Februari 2020   13:06 Diperbarui: 23 Februari 2020   13:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mencakar hari berbalut kelu

Lenturan sisi terbawa sedu

Menawan rupa simbolik baru

Dekapan qalbu pencitra dahulu

Menjelma cahaya terang gemilang

Belahan Sang Kasih sangat terngiang

tanda cinta dinasti abadi

Sirna petang mengayom nadi

Selembar daun jatuh mendesah

Jiwa tergesa-gesa raga gelisah

Dingin salju menyelimuti dahaga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun