Mohon tunggu...
Muthia D. Santika
Muthia D. Santika Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Psikologi klinis. Psikologi Islam. Masih terus belajar. Mengerahkan segala potensi, semoga Allah SWT meridhoi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Ditiru! Self Harm: Ciri dan Cara Menanganinya

15 Maret 2023   13:55 Diperbarui: 16 Maret 2023   08:48 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pexels/Benjamin Farren)

Self harm/self injury/non suicidal self injury adalah fenomena yang menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Bukan hanya menarik perhatian para profesional kesehatan mental namun juga menarik perhatian orang-orang yang mencari cara untuk melepaskan diri dari tekanan emosi. 

Mirisnya, tindakan self harm ini beredar di media sosial dan menjadi 'pedoman' untuk dicontoh para pengaksesnya, yang biasanya berada pada usia beranjak dewasa (emerging adulthood). Penelitian dari Widyawati dan Kurniawan (2021) membuktikan bahwa paparan media sosial mengenai tindakan self harm dapat mempengaruhi pengguna media sosial pada kelompok usia emerging adulthood (18-25 tahun) untuk mengimitasi perilaku yang sama. Pada kasus yang saya temukan, self harm terjadi pada kelompok usia yang lebih muda, yakni usia anak-anak.

Lalu, apa sebetulnya self harm itu?

Apa itu Self Harm?

Istilah self harm digunakan untuk menjelaskan niat dan berbagai macam tindakan untuk melukai diri sebagai respon dari tekanan yang dirasakan (Skegg, 2005). Dalam pedoman diagnosis Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) self harm disebut sebagai Non Suicidal Self Injury (NSSI). Berikut terdapat beberapa diantara kriteria diagnosisnya:

  • Melakukan NSSI selama 5 hari atau lebih dalam satu tahun terakhir
  • Harapan bahwa NSSI akan memecahkan masalah, memberikan kelegaan dari pikiran dan/atau emosi yang tidak menyenangkan, atau mendorong keadaan emosi yang positif
  • Mengalami satu atau lebih hal berikut:
    • Masalah interpersonal atau pikiran atau emosi negatif terjadi sesaat segera sebelum NSSI,
    • Dorongan untuk melakukan NSSI yang sulit dikendalikan, atau
    • Sering memikirkan mengenai NSSI

Penyebab Self Harm

Self harm sesungguhnya adalah sebuah akibat yang pasti memiliki sebab-sebab tertentu. Riwayat keluhan dari setiap individu yang melakukan self harm menjadi sangat khas dan subjektif sehingga perlu untuk mengetahui apa yang mendasari munculnya tindakan self harm juga hal-hal apa yang memicunya. Penyebab utama munculnya perilaku self harm adalah sebagai berikut:

  • Coping atau kemampuan mengatasi masalah, tantangan, dan kesulitan yang kurang efektif
  • Kemampuan untuk mengelola emosi yang kurang memadai untuk mengatasi tekanan emosi yang dialami
  • Menggunakan self harm sebagai pengalih perhatian dari permasalahan atau emosi yang dirasakan
  • Self harm sebagai cara untuk menghukum diri
  • Menggunakan self harm sebagai teknik untuk mendapatkan kelegaan dari tekanan
  • Menggunakan self harm sebagai cara komunikasi untuk mengekspresikan apa yang dirasakan 
  • Self harm sebagai upaya untuk mendapatkan perhatian
  • Memiliki gangguan mental penyerta lain seperti anxiety, depresi, bipolar disorder atau gangguan kepribadian

Cara Menangani Self Harm

Perilaku self harm perlu dideteksi sejak dini. Jika perilaku ini tidak segera ditangani maka akan timbul resiko yang lebih besar, yaitu self harm yang berulang, dan pada beberapa kasus dapat berujung pada upaya untuk mengilangkan nyawa (Skegg, 2005). Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya self harm:

1. Membekali diri dengan kemampuan coping dan problem solving yang efektif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun