Mohon tunggu...
M MaftuhulMusyafa
M MaftuhulMusyafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah seseorang yang mempunyai hobi mendaki gunung dan berenang sebagai bagian dari ketenangan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Turun, Kecelakaan di Jalanan Wonosobo

2 Mei 2024   12:01 Diperbarui: 2 Mei 2024   12:19 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu sore di jalan raya yang sunyi, dengan pohon-pohon berjejer di pinggirnya, dua orang dngan satu motor melaju dengan mantap. Angin sore dan air rintik - rintik menyapu rambutnya yang berdesiran di belakang, mereka berdua lupa tidak mengenakan mengenakan helm, memperhatikan setiap tikungan dan penyeberangan dengan teliti, namun kami berdua sangat kelelahan dikarenakan setelah mendaki gunung kami tidak beristirahat dan rencana akan segera pulang karena teman -- teman kami sudah ada yang menunggu dirumah.

Dengan terburu-buru hati kami berdua sangat tidak tenang sehingga teman saya yang menyetir motor dengan tetesan hujan yang menusuk mata, membuat pandangan mata tak jelas. Akhirnya teman saya berinisiatif berhenti namun teman saya merogoh kantong saku celana dengan jalan yang temurun dan juga licin dia me-ngerem depan dengan sangat spontan berusaha mengendalikan kecepatan motor ke tepi jalan. Dalam upaya terakhir untuk mengendalikan motor, dia menarik rem dengan kuat, roda depan terkunci, dan motor itu terguling ke sisi jalan, terjadilah kecelakaan tunggal dengan saya yang terpental 7meter dari motor, sedangkan teman saya yang menyetir terpental ke salah satu selokan persawahan warga.

Takdir tidak selalu mengikuti kewaspadaan kita. Suara berdebar dari mesin berubah menjadi gemuruh, mengirimkan getaran aneh ke tangan pengendara. Dalam sekejap, kami menyadari situasinya bahwa kami berdua jatuh dari motor dan terpental.

Dengan hati yang berdebar dan motor yang mengepul asap teman kami yang berada di belakang kami pun langsung bergegas menolong kami, dia mencoba menolong saya dengan saya yang sudah ada kuka di siku tangan karena terkikis oleh aspal darah pun mengucur tak berhenti. Tetapi teman saya dengan sigap melakukan pertolongan pertama dengan menghambat darah di siku saya, ia merobek baju dan segera membalut luka saya dengan tali yang sangat kencang. Namun, motor itu tidak begitu beruntung. Dengan bodi yang penyok dan kaca yang pecah, itu menunjukkan akibat dari insiden yang tak terduga itu.

Seiring saksi-saksi mulai berkumpul dan bantuan diperoleh, cerita kecelakaan tersebar. Orang-orang bertanya-tanya bagaimana hal itu bisa terjadi, tetapi dalam kejadian seperti itu, terkadang hanya sedikit yang dapat diprediksi. Yang pasti, pengalaman itu menjadi pelajaran yang berharga bagi semua orang yang menyaksikannya.

Beruntung, teman-teman kami (warga local Wonosobo) berdatangan dengan raut wajah kaget, teman teman kami langsung membawa motor saya ke rumah mereka dengajn cara di dorong dari samping dan kemi berdua pun langsung di jemput untuk di bawa ke Puskesman untuk me-ngecek luka saya yang baru saja terparut oleh aspal jalanan yang basah, akhirnya saya mendapat 2 jahitan dengan siku kanan dan itu menjadi pembelajarn sekaligus oleh -- oleh yang berkesan.

Dalam keheningan ruangan yang kembali, kami berdua terbaring di Pukesmas , sebuah simbol dari ketidakpastian yang tersembunyi di balik setiap tikungan hidup. Tetapi di tengah kecelakaan, ada juga keberanian dan ketekunan, sebuah pengingat bahwa meskipun kita tidak dapat mengontrol segalanya, kita masih memiliki kemampuan untuk bertindak dengan cepat dan bijaksana dalam menghadapi tantangan yang tiba-tiba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun