Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mari Tepuk Tangan dan Tepuk Jidat di Hari Kesehatan Nasional 56

11 November 2020   23:49 Diperbarui: 12 November 2020   00:15 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepuk tangan 56 Detik HKN - dok. Kemenkes

Prok.. prok.. prok!

Ayo Tepuk Tangan 56 Detik

Ada yang unik dalam serangkaian perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun ini. Jika pada tahun sebelumnya perayaan diisi dengan sekadar apel pagi atau gerak jalan, kali ini kita dihimbau untuk melakukan sebuah ritual.

Kemenkes menghimbau kepada masyarakat agar melakukan ritual berupa bertepuk tangan secara bersama-sama tepat pukul 12.00 pada 12 November 2020 dengan durasi 56 detik dalam rangkai menyemarakkan peringatan HKN 56.

Makna filosofis ritual bertepuk tangan selama 56 detik tersebut yaitu sebagai wujud apresiasi kepada para pahlawan modern, para tenaga kesehatan yang sampai saat ini masih berjuang tanpa kenal menyerah dalam upaya mencegah, menghentikan dan memusnahkan Covid-19.

Tepuk tangan itu juga ditujukkan untuk siapapun masyarakat yang masih patuh menerapkan protokol kesehatan anti Covid-19. Dari ritual itu, diharapkan menambah semangat juang kita dalam menghadapi situasi pandemi yang sangat menyebalkan ini.

"Mari kita bersama melakukan tepuk tangan selama 56 detik pada Kamis, 12 November 2020 pukul 12.00 untuk apresiasi kita kepada para pejuang Covid-19" begitulah penggalan himbauan dari Kemenkes.

Jika kamu benar-benar simpatik dengan makna filosofis tersebut, maka silahkan untuk mengingat-ingat: tanggal 12 November pukul 12.00 lakukan ritual tepuk tangan selama 56 detik. 

Baca juga: HKN 56, Sehat itu Mahal

Rekam dan bagikan tepuk tangan apresiasimu itu ke sosmed ya, biar makin banyak orang yang tahu.

Prokprokprok!

Mari Tepuk Jidat 56 Kali

Menurut saya himbauan mengapresiasi pahlwan kesehatan dengan cara bertepuk tangan itu belum cukup menyentuh sanubari tentang betapa pentingnya menjaga diri dari ancaman Covid-19.

Setelah delapan bulan masa Pandemi dilalui, semakin ke sini malah banyak masyarakat yang mulai lengah hingga mengabaikan protokol kesehatan.

Semakin banyak yang mulai meninggalkan cuci tangan (misal galon cuci tangan di depan warteg sebelah kulihat cuma jadi hiasan bahkan nyampe berlumut).

Ada juga yang mulai pakai masker asal-asalan (masker untuk nutup leher), dan ada pula yang mulai berani untuk berkerumun dalam jumlah yang besar (misal: acara penyambutan mudik).

Padahal jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Angka kenaikan jumlah orang terinfeksi setiap hari juga masih terus bertambah. 

Soal jumlah kematian akibat wabah ini, per November ini Indonesia sukses menduduki urutan ke-15 jumlah kematian terbanyak di dunia. 

Maka agar lebih gereget, selain dengan bertepuk tangan saya sarankan agar HKN tahun ini kita peringati pula dengan menepuk jidat sebanyak 56 kali bersama-sama.

Plak..plak..plak!

Menepuk jidat memiliki makna filosofis untuk menyadarkan kita tentang bahwa perjuangan tenaga kesehatan yang sampai sekarang masih mati-matian berjuang demi keselamatan kita dari wabah ini. 

Menepuk jidat juga dapat kita jadikan sebagai cambuk yang mengingatkan diri kita sendiri agar kita tidak lengah dan tidak lelah menerapkan protokol kesehatan demi mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. 

Dengan menepuk jidat, diharapkan kita makin sadar  untuk mengutamakan kesehatan dan senantiasa menjalani gaya hidup yang sehat. Setuju?

Jadi, Ayo tepuk tangan dan tepuk jidat kita bersama-sama! Haha

Demikian dari saya. Terima Kasih sudah membaca sampai akhir. Semoga pandemi segera berakhir.

Selamat Memperingati Hari Kesehatan Nasional 56!

“Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat”

“Jaga Diri, Keluarga, dan Masyarakat, Selamatkan Bangsa dari Pandemi Covid-19“.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun