Kebiasaan ini sepertinya sudah mulai berangsur ditinggalkan, sama seperti kebiasaan ibu-ibu yang menyusui anaknya di teras sambil ghibah dan maido dengan tetangganya.
Saya duga, kebiasaan ini mulai punah dikarenakan perubahan paradigma jaman sekarang yang selalu mengkait-kaitkan bahwa dada seorang wanita adalah melulu soal seks.
Ditambah perkembaangan informasi negatif (baca: video saru) yang mudah sekali diakses, sehingga mempengaruhi otak laki-laki untuk melakukan kejahatan seksual.Â
Alhasil, wanita jaman sekarang takut untuk melakukan kebiasaan menyelipkan dompet ini, atau kebiasaan menyusui anak di teras rumah. Â Padahal, Menurut saya, kebiasaan menyelipkan dompet merupakan kebiasan unik yang menjadi ciri budaya di Indonesia. Jika hilang, ya eman-eman. hehe
Mbak Kasir Minimarket Menertawaiku
Waktu beberes rumah, saya menemukan sebuah dompet kosong di dalam laci. Dompet ini berwarna merah muda dengan motif kembang-kembang. Â Sepertinya dompet ini milik kakak perempuanku. Dompet yang didapat saat dia membeli kalung emas.
Ukuran dompet ini pas digenggaman tangan saya, dan tidak ribet karena hanya ada satu resleting, sepertinya bisa menampung banyak duit recehan yang sudah saya kumpulkan. Karena fungsionalitas dompet yang maksimal itu, tanpa pikir panjang, saya isi dompet itu dengan duit recehanku. Saya pakai dan bawa kemana-mana selayaknya dompet pada umumnya.
Pada suatu siang, matahari pantura bersinar terik sekali. Sampai-sampai saya harus menghentikan skuterku di depan sebuah minimarket untuk  membeli minuman dingin.
Kemudian saya masuk, dan langsung menuju deretan kulkas di dalam minimarket itu. Saya ambil mijon, minuman elektrolit yang saya pikir bisa memulihkan cairan tubuhku yang hampir dehidrasi di siang itu.
Ini aja, gak ada tambahan lagi, Mas?
Iya. Ini saja, Mbak.
4500. Mau pakai kantong plastik?
Tidak usah, Mbak
Saat saya keluarkan dompet merah muda yang saya ceritakan tadi dari kantong celanaku, saya heran.
Mbak Kasir tiba-tiba langsung tertawa kecil.
Saya perhatikan, garis bibirnya naik, lesung pipit si Mbak ini semakin terlihat jelas di tengah pipi yang dibalut blush on merah tipis itu.
Kenapa, Mbak?
Mas, itu kan dompet yang biasa dipakai oleh Ibu-ibu kalau ke pasar. Kok malah kamu pakai sih? Hehe
Wah, masa si Mbak dompet ini ada ke khususannya untuk Ibu-ibu.. aku sih gak mikir sampe begitu. Yang penting bisa nampung duit recehku.
Haha, Mas'e Lucu. Dompet kaya gitu kan biasanya diselipin di Beha lho
Tapi  kan aku gak pakai beha, Mbak. Dompet ini aku kantongin di celana
Kamu kok lucu banget, mas. Hehe
Mbak'e juga Lucu.. Imut.... cantik dan manis juga. hehe