Mohon tunggu...
Mustiana
Mustiana Mohon Tunggu... Penerjemah - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Belitung, Santai di Pantai Negeri Laskar Pelangi

5 Agustus 2019   12:15 Diperbarui: 5 Agustus 2019   12:58 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di hari kedua, kami bangun pagi-pagi untuk lanjut wisata di bumi laskar pelangi. Hari ini jadwalnya full nge-pantai. Beberapa pulau akan kita kunjungi dan memang semuanya indah dengan pasir putih dan air jernihnya bikin mata berkilau karena terpukau. 

Temen-temen saya udah siap-siap pakai sunblock sebanyak-banyaknya, sementara saya sekadarnya aja. Saya pikir, sekali-sekali kulit saya harus menyerap nikmat matahari pantai sebanyak-banyaknya hahaha meski abis dari situ kulit item dan katanya ada bahaya kanker kulit juga hm... .Maklum saya tipe orang yang ga suka hal-hal yang ribet jadi males deh olesin sunblock setiap sejam sekali.

Pantai Tanjung Tinggi

Pertama kita singgah sebentar di pantai, di pantai ini kita nunggu seorang yang nyusul dari Jakarta. Jadi sembari nunggu kita foto-foto meski panas tapi gak apalah masih pagi. Laut di Belitung kebanyakan tenang banget dan hampir enggak ada angin. Setenang kota ini kalau udah jam 8 mlm aja udah sepi dan sepanjang jalan enggak terlalu ramai karena jarak antar rumah jauh-jauh dan masih jarang yang rumah yang bertembok. Biasa, ketidakmerataan pembangunan. Masih aja ya zaman begini.

Mereka pun bingung kenapa Ahok di Jakarta terkenal banget ya hahahha. Beda dengan Ahok, mereka justru amat berterima kasih dengan Andrea Hirata. Sebelumnya saya udah bilang ini orang bener-bener ngubah aspek sosial dan rasa kebanggaan orang-orang Belitung melalui karyanya. Salut!

Oke balik lagi cerita pantai, dari pantai Tanjung Tinggi kita langsung ke Pulau Lengkuas tapi sebelumnya kita mampir ke pantai Tanjung Kelayang tapi cuma sebentar aja sih. Nah ini primadonanya itu Pulau Lengkuas.

Pulau Lengkuas

Pulau Lengkuas adalah pulang yang paling nyentrik dengan mercusuar yang menjulang tinggi peninggalan Belanda. Kita sih lansung tancep gas naek-naek ke batu-batu tinggi di sana.

Meski panas kita semangat mengeksplor laut lengkuas yang jernih dari atas batu-batu ini. Batunya tinggi dan super seru naik-naik ke atas, meski pakai dress merepotkan ini. So jadi demi keselamatan,  dressnya diiket dulu deh Hahaha...

Dokpri
Dokpri

Udah hampir gosong di atas batu, baru deh kita ke mercusuar yang terdiri dari 17 tingkat. Uniknya sebelum masuk pengunjung harus cuci kaki lebih dulu, nyelupin kaki di bak yang berisi air. Lumayan capek juga naiknya, tapi semakin ke atas kita bisa makin ngeliat pulau dari ketinggian lewat jendela-jendelanya. Katanya sekarang makin sulit naek ke atas mercusuar ini, guna menjaga keberlangsungan tangga-tangga peninggalan kolonial itu.

Saya pas nyampe atas...wuzzz keren banget. Laut yang hijau toska berpadu pasir putih ditambah bebatuan unik dan perahu di sekitarnya. Sumpahhh! Kayak lukisan banget. Lagi begini eh batere kamera abis. Kita juga harus antre untuk dapet spot bagus foto-foto di sini. Untung ada yang masih punya kamera jadi tetep bisa eksis. Di atas juga ga boleh lama-lama karena banyak yang antre dan di atas ini orangnya juga gak boleh banyak-banyak, takut roboh kali yak.

Pulau Pasir

Setelah puas berpanas-panas ria di pulau Lengkuas yang begitu mempesona, kita berlayar ke Pulau Pasir. Pulau Pasir ini cuma seupil alias kalau laut lagi pasang enggak keliatan tuh pulau.

Dokpri
Dokpri

Di sini banyak bintang laut tapi kebanyakan udah mati karena dipaksa diambil dari laut dan gak dibalikin lagi. Semua cuma buat kepentingan foto. Ya sayang banget ya. Kalian boleh selfi-selfi tapi jangan ngerusak dan ngebahayain mahluk di sana yak. Sedih deh.

Pulau Penyu

Dari  Pulau Pasir kita menuju ke Pulau Penyu, kita harus masuk dulu ke dalam hutan baru bisa ketemu penangkaran penyu. Tapi penyunya yang ada masih gede-gede gak ada penyu kecil atau tukiknya. Lagi-lagi saya gak suka kelakuan wisatawan yang ngangkat-ngangkat penyu seenaknya buat foto grgrggr.

Oh ya hampir di setiap pantai susah banget nemu toilet dan musola jadi kadang kesusahan deh mau pipis sama solat.  Pulangnya kita makan pop mie karena kelaperan, untuk harganya enggak berkali-kali lipat alias mahal dikit.

Dari pulau penyu kita ngebut ngejar sunset di Pantai Tanjung Tinggi. Eh udah lari-larian ngejar si matahari pengen foto epic eh ada aja yang mau ngikut foto. Udah tau mau foto sendiri. Kezeeel. Padahal sunsetnya cantik banget dan harus naik-naik ke atas batu. 

Jadi ingat ya teman-teman kalau selfi jangan ngerusak, ngerusak mood orang, ngerusak alam, ngerusak habitat di sana! Video seru Belitung lihat di sini.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun