Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Laut

7 Februari 2022   11:24 Diperbarui: 7 Februari 2022   11:25 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Pixabay

Laut..

Sembunyi jiwa dari gemuruh duniawi.

Lelah hati melewati setiap petak petak wajah terpatri.

Kemelut aroma bodi seksi menyiksa genit kepelukan sang Sufi.

Nilai nilai ilahiyah lenyap, wajah suci menjadi ternoda musnah.

Suluk dan zuhud amalan sang sufi menangis penuh gelisah.

Teriakan untuk lari tidak bisa menahan lajunya fitnah.

Sufi teronggok bagai duri yang melukai diri.

Melihat sang majikan terbelenggu dalam kubang nikmat menggoda jiwa.

Hukuman paling menyakitkan membunuh rasa bersalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun