Ragu akan sebuah pilihan Dimana waktu banyak dikorbankan, Mahasiswa yang seharusnya berfokus pada akademik harus rela meluangkan waktunya untuk hal yang hanya bersifat opsional, lalu apa dampaknya terhadap karier di masa setelah tidak lagi menyandang status mahasiswa?
Organisasi Mahasiswa merupakan suatu kelompok/golongan orang dalam suatu kampus yang bekerja bersama secara terstruktur untuk mencapai visi tertentu. Lulus menjadi suatu target bagi setiap mahasiswa, peralihan dari siswa ke mahasiswa menjadi momok menakutkan bagi segelintir orang, karena perbedaan cara belajar yang harus beradaptasi dengan cepat, dari yang semua di diktes Sebagian orang baik itu guru maupun orang tua untuk terus belajar sampai di tahap mahasiswa yang harus secara pribadi mendikte diri nya sendiri untuk terus konsisten dalam hal tersebut. Pembahasan mengenai Mahasiswa Saintek Dimana ranah kerjanya yang ditargetnya akan bekerja secara individu mengandalkan daya pikir danhal tersebut harus diasah dalam tahap belajar di instansi. Waktu menjadi sangat krusial bagi mereka karena setiap waktu adalah point penting untuk menentukan nilai tertulis pada ijazah, dmana praktikum banyak menjadi hantu yang terus bergentangan disiang hari, lalu bagaimanakah mahasiswa saintek yang bergelut dengan organisasi , apakah akan relevan dengan dampak baik terhadap dunia kerja?
Presiden RI ke 3 (BJ Habibie) pernah mengatakan bahwa “Ilmu pengetahuan dan teknologi itu penting, tapi tanpa karakter dan jiwa kepemimpinan, maka itu tidak akan menghasilkan kemajuan yang utuh.”, Pendapat seorang tokoh besar yang relevan dunia kerja tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan saja namun karakter yang bersifat social akan dibtuhkan dalam hal komunikasi untuk berinteraksi jika tidak adanya suatu pemikiran yang kritis maka tidak akan ada suatu kemajuan yang utuh seperti halnya yang disampaikan oleh BJ Habibie. Hal tersebut didukung dengan pernyataan Prof. Yohanes Surya seorang Ilmuwan Fisika Indonesia “Ilmuwan tidak cukup hanya pintar, tapi juga harus bisa berkolaborasi, menyampaikan ide, dan memimpin.”, begitupun dengan pernyataan Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dalam kabinet Indonesia maju) pada acara Kompas Talks tahun 2020 disampaikannya perihal relevansi yang ada “Hard skill memang penting, tapi soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kemampuan bekerja dalam tim jauh lebih menentukan kesuksesan seseorang di dunia kerja.”
Oleh karena itu, pentingnya mahasiswa untuk mengasah diri diluar bidang nya dengan adanya interaksi sosial yang baik mempu memnbentuk karakter yang lebih kuat dalam menghadapi proses setelah lulus, Intervensi organisasi mampu berdampak baik serta peningkatan pada diri seseorang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI