Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu...

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Munaslub Golkar, BJ Habibie, ARB, dan "The Real President"

24 Januari 2016   08:31 Diperbarui: 24 Januari 2016   11:28 3777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Politik itu sangat dinamis. Setiap saat bisa berubah sesuai dinamika dan perkembangan sosial, politik, ekonomi, dan keamanan.

Tingginya dinamika dalam politik, bisa dilihat dalam politik di Partai Golkar. Tanggal 05 Januari 2016, kubu Aburizal Bakrie masih menolak Munas Luar Biasa Partai Golkar yang disuarakan kubu Agung Laksana (Kompas.com, 05/1/2016). Aburizal Bakrie kembali menyuarakan penolakan Munas Luar Biasa setelah bertemu dengan Presiden Jokowi tanggal 11/1/2016 di Istana Negara (Kompas, 12/1/2016).

Terbentuknya Tim Transisi Partai Golkar yang diketuai JK dan penasehat BJ. Habibie, segera merubah konstelasi politik. Kubu Aburizal yang semula menolak Munas atau Munas Luar Biasa, menyuarakan dukungan terhadap musyawarah nasional luar biasa partai Golkar.

Melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas) partai Golkar yang sedang berlangsung (23-25/1/2016), Aburizal Bakrie, ketua umum partai Golkar hasil munas Bali dalam pidato politiknya mengemukakan pentingnya menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) sebagai solusi konflik internal partai Golkar (Kompas, 24/1/2016).

BJ. Habibie, Presiden RI ke 3 yang juga merupakan tokoh senior Golkar ketika membuka Rapimnas partai Golkar 2016 mengimbau Aburizal dan ketua umum partai Golkar versi Munas Jakarta Agung Laksono mengakhiri konflik internal dan mengedepankan kepentingan bangsa yang lebih besar. "Golkar, bersama partai politik lain, harus bersinergi positif mengembangkan sumber daya manusia. Ambillah jalan yang tepat, rangkul- lah semua pihak," kata Habibie yang disambut tepuk tangan peserta rapimnas.

Habibie menekankan perlunya mengembangkan budaya estafet dalam kehidupan berpolitik. Budaya yang dimaksud adalah memberikan tampuk kepemimpinan pada generasi selanjutnya.

Sembari memandang Aburizal dan pengurus partai yang duduk di barisan depan, Habibie berkata, "Bukalah pintu untuk pimpinan partaimu, berikan kepada mereka yang usianya antara 40 sampai 60 tahun," ucap Habibie yang kembali disambut tepuk tangan peserta rapimnas.

Titik Temu Kepentingan

Kubu Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono dan para senior partai Golkar, sudah bertemu paling tidak dalam dua kepentingan.

Pertama, mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Partai Golkar hasil Munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie semula beroposisi dan memimpin Koalisi Merah Putih (KMP), sudah menegaskan mendukung pemerintah tanpa syarat sebagaimana disuarakan kubu Agung Laksono.

Kedua, aspirasi kubu Agung Laksono dan para senior partai Golkar untuk menyelesaikan konflik internal partai Golkar melalui musyawarah nasional luar biasa partai Golkar, sudah disambut positif Aburizal Bakrie dan para pendukungnya, sehingga hampir pasti keputusan Rapimnas partai Golkar yang sedang berlangsung sekarang ialah mendukung pemerintahan Jokowi-JK dan penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa partai Golkar untuk menyelesaikan konflik internal dan memilih ketua umum baru partai Golkar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun