Mohon tunggu...
Muslih
Muslih Mohon Tunggu... Guru - Guru pada MTs Negeri Lamandau Kalimantan Tengah

Guru yang masih belajar memperbaiki diri dan musafir yang sedang mengumpulkan bekal untuk perjalanan panjang ini sangat suka olahraga Volly dan badminton (sebagai penonton), juga sangat suka konten tentang pendidikan, pengembangan diri dan karakter serta hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Stop! Jangan Mengeluh

10 Mei 2023   13:10 Diperbarui: 10 Mei 2023   13:15 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Setiap manuasia yang hidup di dunia pasti pernah mendapatkan ujian dari Allah. Ada orang yang diuji dengan kelaparan, penyakit yang bermacam-macam, tidak memiliki keturunan dan lain sebagainya.

Sebagian orang beranggapan, bahwa ujian hanya berupa penderitaan dan kesengsaraan.  sedangkan kesenangan dan kenikmatan tidak termasuk ujian. Padahal Allah menyatakannya di dalam Al Qur'an Surah At Taghabuun ayat 15 yang artinya : "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu, dan di sisi Allah pahala yang besar."

Ujian yang diberikan oleh Allah berbeda-beda tingkatannya. Makin tinggi tingkat keimanan seseorang makin besar ujian yang diberikan-Nya. Sejatinya, ujian merupakan tanda cinta Allah kepada hamba-Nya. Dengan ujian Allah ingin menaikkan level seseorang ke tingkat yang lebih tinggi, atau akan menurunkan ke tingkat yang paling rendah.

Salah satu ujian yang sering dialami oleh manusia adalah sakit. Ada yang sakitnya ringan bahkan ada yang  sangat berat, sudah berobat ke berbagai tempat  tetapi belum juga sembuh. Ujian sakit akan meningkatkan level keimanan seorang hamba kalau dia bersabar dan meyakini bahwa sakit yang dideritanya adalah ujian.

Seseorang yang sakit juga kalau dia bersabar menghadapinya maka Allah akan mengugurkan dosa-dosanya, sebagaimana Sabda Rasulullah, yang artinya : "Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepahayan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya." (H.R.Muslim)

Oleh sebab itu, ketika sakit jangan biarkan iblis mengisi celah hati kita dengan bisikan-bisikannya yang menyesatkan. Dan bagi yang menjenguk orang sakit, hendaklah memberikan motivasi dan kalimat-kalimat yang menenteramkan hati si sakit, Yakinlah kita akan sembuh, karena tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Rasulullah besabda yang artinya : "Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya." (H.R. Bukhari)

Allah juga berfirman, di dalam Al Qur'an surah Asy Syuraa ayat 80 yang merupakan doa Nabi Ibrahim yang artinya : "Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku."

Mengingat berkah yang Allah berikan kepada  seseorang yang sedang sakit, sebaiknya tidak berprasangka negative kepada Allah dan jangan  mengeluh. Apabila kita mengeluh, maka akan bertambah sakit dan dosa. Sebaiknya perbanyaklah beristighfar dan berdoa kepada Allah. Dekatkan diri kepada-Nya dengan banyak beribadah. Perbanyak  membaca Al Qur'an, karena Al Qur'an itu penyembuh dan menenteramkan jiwa.

Maka ucapkanlah Alhamdulillah ketika diuji dengan penyakit, karena Allah sangat mencintai kita dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah tidak memberikan ujian melebihi kemampuan kita. Nabi Ayub adalah teladan yang utama ketika mendapatkan ujian berupa sakit. Semoga Allah selalu membimbing hati kita kepada cahaya keimanan.

Bumi Bahaum Bakuba, 10052023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun