Iyap. Tak terasa, sudah lebih dari 30-an kali nge-Zoom bareng Koteka (Komunitas Traveler Kompasiana). Nggak bisa bosan. Utamanya karena narsum zoom, berasal dari lintas negara.Â
Cover foto di atas, saat zooming dan ngobrol situasi pandemi terbaru di kota London. Insha Allah nanti sore, kami akan ngobrol dengan Ibu Dubes di Bangladesh dan Nepal. Harus tanya ah. Pandemi dan Ramadhan begini, apa tetap ada pendaki Indonesia yang nanjak ke Everest? Puncak tertinggi dunia, impian paling abadi setiap pendaki gunung.
Sssttt, termasuk impian saya ... (emotikon tutup muka). Saat ini semakin tampak mustahil terwujud. Namun, namanya mimpi, bukankah memang harus kita letakkan setinggi bintang di langit?Â
Ngabuburit Digital, Update Konten Sosmed
Nah ini, sebagian alasan utama mengapa ngabuburitnya nempeeell terus ke gadget. Gimana dong. Era digital jaman now, softskill bertebaran bak pasir di pantai. Ah, analoginya berlebihan. Ganti ke, seperti jaringan franchise mart-mart an di Indonesia. Banyak!Â
Terakhir saya meminta ke teman untuk pasangkan plugin share sosmed di web -- bujug!, ikon sosmed dan platform yang muncul mungkin sampai ratusan!
Jadi, sekarang mending memilah sesuai kebutuhan. Lini kreasi saya di dunia menulis. Aplikasi terdekat yang saya butuhkan, utamanya;
Satu, aplikasi edit foto dan video. Mengapa? Konten tulisan saya akan lengkap dengan dukungan dua hal ini. Selain itu, foto dan video pula yang wajib di update di akun-akun sosmed.
Kedua, harus selalu belajar aplikasi chat online atau live streaming. Yang ini jadi keharusan juga, karena ketika upgrading softskill atau jadi narsum, banyak fitur yang harus terbiasa dioperasikan. Utamanya karena tak semua event online menyediakan asisten teknis. Mau ndak mau, harus hisa operasikan sendiri.
Ketiga, sigap menerapkan, 'Tak ada rotan, akar pun jadi'. Amazing, peribahasa ini terpakai juga di jaman now. Di sini, ketika kita terbentur masalah koneksi jaringan atau keterbatasan gadget.Â
Aplikasi Apa Yang Paling Favorit?
Sekarang, yang tersering saya buka di laptop, ya adalah aplikasi-aplikasi dengan tiga kebutuhan mendasar saya di atas.
Satu, aplikasi fitur edit foto dan video. Ada Canva, Photoscape, ClipChamp dan Paint. What?! Jaman now masih pakai Paint? Hey, tunggu. Ini sisi ketak-sempurnaan saya. Rasanya sudah sering diingatkan teman-teman, Paint itu mereduksi kualitas foto. Masalahnya, 'rukun' edit foto saya (terutama saat mengolah SS - screenshot), kadung nyaman pakai Paint dulu.
Tiga, proxy atau VPN (Virtual Private Network). Nah, ini sudah masuk level advanced. Sesantuy apapun saya coba jelaskan, insha Allah akan tetap sulit dimengerti. Eh lho, lha koq tetap ditulis buuu... Nganu, ini cuma buat jaga-jaga. Mana tau internet jebluk seperti beberapa tahun lalu. Daripada Samber THRnya bolong satu konten, juga harus belajar cara pakai dan pasang VPN. Cari tau sisanya di kategori tulisan IT yak. Wkwkwkwk..
Nah tuh, banyak banget kan. Ini tanpa menyebutkan Tik Tok, Podcast, aplikasi drakor, juga aplikasi pemutar musik. Buat saya, bisa dibilang sebagai list sekunder. Suami saya yang hobiis mancing, bahkan install Fish Angler. Mirip seperti FB, tapi sangat spesifik, hanya dunia para pemancing saja.
Anda, daftar aplikasi favoritnya mana?
*Selong, 24 April 2021