Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tiga Alasan Perlunya Membandingkan Indonesia dengan Vietnam Soal Penangganan Covid-19

24 April 2020   14:02 Diperbarui: 24 April 2020   14:09 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto warga Vietnam yang tertib, sumber: thethaovanhoa.vn/Minh Quyt

Kedua, belajar dari Vietnam yang bergerak cepat soal Covid-19. Hal inilah yang menjadi sorotan publik karena Vietnam adalah negara yang berbatasan langsung dengan China namun justru tidak ada laporan kematian di sana.

Vietnam dapat mewujudkan harapan itu berkat langkah sigap dan cepatnya. Begitu ada laporan Covid-19 di negara tetangganya, China, Vietnam langsung menutup perbatasan dengan China. Setiap penumpang dicek temperatur suhu badannya padahal masih bulan Januari 2020 artinya tidak lama setelah kasus pertama di China pada sekitar pertengahan tahun 2019.

Bagaimana dengan Indonesia? Sepertinya kita semua sudah tahu apa yang terjadi dengan Indonesia. Pemerintah kita baru melakukan langkah sigap dan cepat begitu Covid-19 diumumkan WHO sebagai pandemi di pertengahan Maret. Itupun pemerintah masih banyak kecolongan.

Ketiga, solidaritas rakyat dan pemerintah yang kuat. Vietnam memang dikenal sebagai negara satu partai dan menerapkan sistem otoriter yang cukup keras dan tegas di negaranya. Namun meski begitu, rakyat mereka cukup tunduk dengan pemerintah yang cukup transparan.

Rakyat dan pemerintah Vietnam sama-sama memiliki trauma dengan bangsa luar, terutama ketika Perang Vietnam terjadi di negara mereka. Nah, pemerintah Vietnam menggelontorkan semangat rakyatnya untuk sama-sama berjuang melawan Covid-19 sebagaimana mereka berjuang dalam Perang Vietnam. 

Cara ini memungkingkan mereka memiliki rasa solidaritas yang tinggi satu sama lain. Sementara negara kita malah menggelontorkan semangat bahwa fisik Indonesia kuat-kuat karena banyak hal, termasuk karena suka mengonsumsi nasi kucing.


Pemerintah kita lupa bahwa tidak semua fisik rakyat Indonesia itu kuat. Harusnya daripada menggelontorkan semangat dengan cara demikian, lebih baik pemerintah kita menggelontorkan semangat melawan Covid-19 sebagaiamana kita melawan kebiadaban penjajah dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun