Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Rahmat HS Kecele, Banjir di Jakarta Tak Mengenal Hari Libur

25 Februari 2020   22:13 Diperbarui: 26 Februari 2020   07:59 3418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: terasjakarta.id

"Kita harus bersyukur banjir besar di hari libur lho. Ini kalau bukan Anies gubernur sholeh doanya ini terjadi Senin, Selasa, Rabu. Kalau banjir hari libur kan enggak menganggu hari kerja," kata Rahmat HS, wakil ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi saat menjadi narasumber sebuah acara televisi (23/02).

Ada-ada saja kelakuan masyarakat saat ini. Mendukung gubernur sih boleh-boleh saja namun jika mendukung terus dengan terus-terusan membawa tameng agama jadinya malu sendiri.

Begitu kira-kira tanggapan saya dan kawan-kawan saya terhadap pernyataan Rahmat HS yang seolah-olah Anies ini gubernur sholeh tanpa celah kesalahan.

Kini Rahmat HS harus menanggung malu. Pasalnya ia mengatakan pernyataan itu pada hari Minggu (23/02) di mana banjir belum separah Selasa (25/02). Banjir di hari Selasa telah menggenangi beberapa ruas jalan dan permukiman warga.

Banjir ini juga membuat RSCM kebanjiran, jalan ke Salemba kebanjiran, dan beberapa daerah lainnya pun terkena banjir. Aktivitas warga tentu saja lumpuh. 

Macet ada di mana-mana, beberapa jadwal KRL sempat tertunda. Dan berbagai deretan ketidakstabilan akibat dari banjir yang lagi-lagi datang setelah sebelumnya ada banjir di awal tahun.

Lantas apa jawaban Rahmat HS setelah ia salah perkiraan. Rahmat HS kembali ngeles dengan sebuah pernyataan baru bahwa doanya kurang khusyuk. Ia juga menambahkan bahwa hujan kali ini sangat ekstrem sehingga wajar jika terjadi banjir lagi. 

Doa saja tidak bakal cukup untuk menangani banjir. Ada perlu tindakan nyata untuk diimplementasikan agar banjir tidak datang lagi.

Namun sepertinya Anies tidak memanfaatkan waktu dengan bijaksana. Bagaimana tidak, banjir sudah terjadi cukup parah di awal tahun dan masih sempat-sempatnya menebang pohon demi balap Formula E.

Saya awalnya sangat mendukung kebijakan balap formula ini namun begitu banjir datang lagi saya jadi semakin yakin ada yang salah dengan penggenjotan sirkuit balap Formula E ini. Dan terbukti banjir datang lagi.

Intensitas hujan akan tetap tinggi karena musim hujan belum berlalu. Hujan selalu datang keroyokan tanpa permisi. Meski bisa diprediksi namun tetap saja perlu upaya yang lebih mantap lagi agar banjir tidak lagi-lagi datang. Mau sampai kapan?

Di sini saya tidak ingin beradu argumen siapa gubernur terbaiknya karena banjir kali ini tidak hanya melanda Jakarta tapi juga wilayah tetangga, Jawa Barat. Bekasi pun terkena banjir. Tangerang pun sama. Banjir kali ini lebih merata sampai Jawa Tengah pun ikut-ikutan banjir. Lalu ke mana saja gubernur-gubernur itu?

Padahal sebelumnya trio gubernur ini sering diundang di acara talkshow. Beradu kata-kata manis di mulutnya. Beradu citra di sosial medianya. Tapi memang ketiga gubernur ini populer sih jadi wajar saja sebenarnya banyak media mengundangnya karena berkaitan dengan rating juga. 

Tapi apa iya, trio gubernur ini terus yang memenuhi media? Lalu di mana Yogyakarta, NTB dan provinsi lainnya yang sebenarnya punya andil juga dalam menanggulangi masalah banjir?

Menyalahkan gubernur memang mudah. Tapi memuji dan mengunggulkan kinerja gubernur sepertinya jauh lebih mudah. Buktinya Rahmat HS masih setia dengan pembelaannya kepada Anies. Meskipun jelas-jelas di depan mata banjir datang lagi di hari kerja. 

Apa susahnya mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dari pada menutup-nutupi apa yang terjadi. Masyarakat pun akan memakluminya jika gubernur saling meminta maaf jika memang banjir datang lagi. Lalu buat aksi nyata bukan cuitan dan pencitraan yang nyata, itu sudah kuno. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun