Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Sini, UMKM Terbesar Se-Indonesia Berada

8 Desember 2018   23:19 Diperbarui: 9 Desember 2018   01:35 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bogor menjadi destinasi wisata unggulan warga Jakarta untuk sekedar menghabiskan akhir pekan. Banyak vila menghiasi setiap sudut Bogor, dengan pemandangan perbukitan asri dan beberapa curug alami akan memanjakan wisatawan yang berkunjung. Tak ayal jika setiap libur panjang, kawasan Puncak Bogor selalu macet total.

Siapa sangka, di balik keindahan alamnya, Bogor menyimpan sejuta potensi usaha di dalamnya. Selain terdapat institusi pendidikan di bidang pertanian yang mumpuni, SDAnya juga sangat melimpah ruah. Maka tak heran jika banyak UMKM tersebar, memanfaatkan kekayaan alam Bogor mulai dari umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, dan masih banyak lainnya.

Dan satu hal yang tidak bisa dilupakan dari Bogor adalah Desa Tegalwaru. Yah, Kampung Usaha Tegalwaru sangat terkenal tak hanya dalam skala nasional namun juga internasional. Banyak mahasiswa asing belajar dari kampung asri tersebut. Dan apa yang membuat mereka semua tertarik dengan Tegalwaru?

Sosok Perempuan di Balik Tegalwaru

republika.co.id
republika.co.id

Kampung Usaha Tegalwaru atau lebih familiar dengan sebutan Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru (KWBT) merupakan unit usaha yang diprakarsai oleh sosok perempuan bernama Tatiek Kancaniati. Perempuan yang lahir dari keluarga militer tersebut mulanya mendirikan Yayasan Kreatifitas Usaha Unit Muslimah (Kuntum) pada 2006 dengan bertujuan agar perempuan khususnya Ibu Rumah Tangga di sekitar desa memiliki usaha sampingan.

Dari sini, para Ibu Rumah Tangga tak perlu merantau jauh-jauh ke negeri tetangga untuk menjadi pembantu. Anak-anak mereka pun tak perlu lagi takut putus sekolah karena kekurangan biaya. Ibu-ibu yang tadinya hanya berprofesi sebagai petani biasa, kini berubah menjadi pengusaha tani luar biasa.

Mulanya hanya 20 usaha rumahan yang ikut, lama-kelamaan ada lebih dari 35 UMKM tercipta. Beberapa produk unggulan lahir di Tegalwaru seperti budidaya jamur tiram, tanaman obat, membuat tas, usaha kerajinan daur ulang kertas, budidaya ikan patin, nata de coco, dan lain-lain.

Menariknya, setiap RW memiliki ciri khas produknya sendiri-sendiri. Hal ini tentu saja membuka peluang bagi masyarakat yang memiliki ekonomi menengah ke bawah untuk merubah keadaannya. Tak heran jika satu desa berminat untuk berwirausaha. Situasi tersebut turut membantu perekonomian dalam negeri dengan tidak bergantung pada uluran tangan pemerintah. Coba kalau semua desa di Indonesia meniru Tegalwaru, sudah pasti Indonesia menjadi negara maju.

Tatiek Kancaniati pun kerap kali diundang untuk memberikan motivasi dan pelatihan bisnis. Penulis sendiri pernah mengikuti salah satu diantaranya yakni Workshop Social Entrepreneur di Universitas Indonesia yang diadakan oleh Rumah Kepemimpinan pada 2015 silam. Workshop sehari tersebut turut menghadirkan Tatiek Kancaniati sebagai salah satu pembicaranya. Perempuan ramah senyum tersebut membocorkan rahasia suksesnya, yakni tidak takut kegagalan demi sebuah kebaikan.

Meski Bukan Generasi Milenial tapi Melek terhadap Dunia Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun