Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersajak di Pelayaran

1 Januari 2022   22:30 Diperbarui: 1 Januari 2022   22:34 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal Masehi
Tahun genap dimulai Cerita baru
Cerita lama biarlah mengisi memo
Cukup diarsipkan dan jangan dilupakan

Malam bersama rinai hujan
Masih ada saja bunga api bermekaran
menyisakan jiwa-jiwa yang masih termenung di tepian, menyaksikan kembang api dari kejauhan

Kapal berlayar membela malam
Meninggalkan jejak-jejak kerinduan
Semakin berjalan semakin berkunang
Kerlap lampu malam mengisi perasaan
Berderet di semua sisi kehidupan memberikan penerangan

Di balkon kapal pesiar menjadi saksi
"Jangan kau takut pada gelapnya malam
Bulan dan bintang bisa menjadi teman
"
Lagu santai menemani kesendirian
sedangkan yang lain bercengkrama bersama pasangan
Ah,, jiwa jomblonya merontokkan

Kapal pesiar semakin meninggalkan jauh
Daratan dan hamparan kota menyatu.
Terlalu banyak ragu dan ambigu di hari yang telah berlalu
maka dengan menyongsong tahun baru
Kealpaan dikurangi atau dikikis satu persatu

Seperti kapal pesiar yang meninggalkan dermaga, menuju suatu tempat persinggahan dan mendaratkan semua jiwa meninggalkan malam menuju pagi yang cerah

Musafar Ukba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun