Mohon tunggu...
Murwat
Murwat Mohon Tunggu... wiraswasta -

Trimo Ing Pandum

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Grahono mBulan

27 September 2011   09:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:34 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kudunya purnama
lihat langit, lihat bulan, ilang separo
grahonoooooo!!!!! grahonoooo!!!
mana lesung, mana alu, mana kentongan, mana beduk
manaaaaaa!!!! manaaaa!!!

sodara, sodara, cepat buat keributan, bulan seperempat lagi, buto ijo lapar
mana lesung, lesung juga lama ilang, buat sumpal mulut hadang busung
mana alu, alu kemarin dah hancur menghancurkan segala rupa dikeributan yang lalu
mana kentong, kentong bolong habis diobong memanaskan nasi singkong
mana bedug, kenapa pula bertanya beduk, kulitnya dah disate lauk kakek bungkuk

hai para gadis, para pengantin baru, para isteri tunggal, isteri muda, isteri tua,nenek
sembunyi!!!
tutup lubang pintu, lubang jendela, lubang keropos dinding, dan lubang kumlahmu
buto ijo menjelma menjadi siapapun menjadi apapun
akan memasukimu melalui lubang apapun yang bisa dikasat
menghamilimu dengan benih angkara kerakusan
tak ingin bukan rahimmu merahimi benih angkoro murko buto ijo

hai para ibu hamil, tak guna mengelus pusar biar orok tak tercemar, tak guna
tutup semua lubang
kosongkan pikiran dan pintu hati

sodara, sodara, sodara jawara
gegap gempitakan langit dengan bersiul, mengumpat, meludah, apapun yang punya suara
suara robekan baju celana tak sia-sia
tak apa jawara telanjang, lahirpun tak berbusana
gegap gempitakan langit, biar buto ijo batal menelan mbulan
goyangkan pula bayangan langit
dengan mengencingi kolam dan lautan
tak apalah saat tak ada lagi lesung, alu, kentongan, dan beduk.

hoooi... adakah di dalam yang masih mendengar, belum sempat menutup lubang
lemparkan keluar wajan penggorengan
sia-sia disimpan sampai akhir
tak ada api sekedar untuk menggoreng air


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun