Mohon tunggu...
Murtiyarini Murtiyarini
Murtiyarini Murtiyarini Mohon Tunggu... Blogger / PNS -

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Enjoy, Diet Gizi Seimbang dengan Soyjoy Crispy

21 Agustus 2018   22:57 Diperbarui: 21 Agustus 2018   23:10 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SOYJOY Crispy, teman diet. (Dokpri)

Siapa yang tidak panik, ketika melihat foto-foto selfie tampak cubby, duduk mulai tak nyaman terganjal volume perut, dan baju-baju mulai tak muat lagi ? Itulah titik balik kesadaran saya untuk melakukan diet.

Usia berjalan. Saya tidak seperti dulu lagi.  Saat muda, saya bisa makan berapa banyakpun tanpa membuat badan melar. Lain cerita ketika usia beranjak 35 tahun ke atas. Di saat kemampuan metabolisme mulai menurun, tubuh tak lagi cepat membakar asupan, akibatnya berat badan saya terus menanjak. Ditambah lagi aktivitas fisik mengurus rumah tangga mulai berkurang seiring anak-anak saya mulai mandiri. Dalam kurun satu tahun, berat badan naik dari 47 kg menjadi 57 kg. Panik, tentu saja.

Memilih cara diet yang mudah dan sesuai.

Saya pun mulai memikirkan cara untuk diet. Konon diet itu menyiksa karena bikin lapar. Padahal diet bukan berarti mengurangi makan, yang benar adalah mengatur pola makan sesuai kebutuhan tubuh. Ada diet untuk menambah / menurunkan berat badan, ada juga diet untuk mencegah penyakit tertentu.

Saya banyak membaca tentang beberapa jenis diet dan protokol pola makan. Saya meyakini teori-teori diet tersebut benar, dengan catatan dilakukan secara benar, konsisten dan kondisi fisik sesuai. Masalahnya, bisakah saya konsisten? Metode diet mana yang sesuai?

Hingga saya membaca sebuah artikel di internet yang menyebutkan :
Diet terbaik adalah yang paling konsisten bisa dilakukan seumur hidup. 

Dari sini saya berpikir, diet apakah yang cocok buat saya? Diet apa yang saya suka melakukannya dan bisa konsisten dalam waktu lama?

Beberapa pertanyaan saya ajukan kepada diri sendiri: Makanan apa yang mudah saya sediakan? Makanan apa yang terjangkau untuk dibeli sepanjang melakukan diet? Makanan apa yang saya sukai dan tidak sukai? Makanan apa yang mudah saya tinggalkan? Adakah subsitusinya? Bisakah saya memilih pola yang fleksibel, ingin menu sehat dengan sesekali masih bisa bersenang-senang?

Saya ingin diet tapi masih bisa minum kopi sehari 2 cangkir plus ngemil snack. Saya kurang suka daging, namun sangat menyukai buah-buahan. Jadi kira-kira pola diet seperti apa yang bisa saya lakukan jika ingin berat badan terkontrol?

Saya juga melihat kondisi tubuh. Berapa target berat badan yang ingin saya kurangi? Saya tidak ingin terjebak ingin menurunkan berat badan dengan tidak memperhatikan asupan nutrisi. Jika diet tidak memperhatikan asupan tubuh, dikuatirkan justru daya tahan tubuh menurun karena sel kurang nutrisi.

 

Diet Gizi Seimbang, pilihan saya.

 Diet tidak boleh sampai kekurangan nutrisi.  Untuk mencegah terjadinya penyakit gangguan metabolisme perlu menyeimbangkan masukan energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Harapannya, tubuh tidak kekurangan nutrisi, juga tidak kelebihan kalori.

Menu gizi seimbang merupakan saran terbaik untuk diet. Gizi seimbang berguna untuk pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses metabolisme tubuh. Dalam satu piring makan, idealnya terdiri dari 50% buah/sayur, 25% protein, dan 25% karbohidrat.

Sementara itu, kebutuhan energi juga perlu diketahui agar kita tahu batas maksimal kalori tercukupi. Karena jika belebih, kalori akan ditimbun menjadi lemak. Kebutuhan energi pada orang dewasa 1700-2250 kkal. Sedangkan kebutuhan kalori saya 1700 kkal saja (sesuai jenis kelamin, usia dan tinggi badan).

 Setelah saya pikirkan, persoalan saya adalah kelebihan asupan karbohidrat. Dalam sehari asupan karbohidrat dari sumber tepung-tepungan cukup banyak. Saya menemukan kekeliruan kebiasaan makan selama ini. Untuk mengenyangkan perut, saya tidak berhitung keseimbangan gizi yang saya makan. Selain nasi, saya masih makan perkedel, gorengan, roti, mie dan jajan pasar sehingga porsi karbohidrat berlebihan.  Diet gizi seimbang bukan menghilangkan sumber karbohidrat, hanya saja mengembalikan jumlah asupan dalam porsi seimbang, yaitu 25% kebutuhan nutrisi tubuh.

Diet pun dimulai, tepatnya September 2017. Dalam 6 bulan berat badan sukses turun 6 kg. Saya dibantu dengan aplikasi penghitung kalori makanan: FatSecret.

Berhubung saya masih ingin ngemil snack dan buah, yang mana keduanya mengandung karbohidrat, maka saya memilih mengeliminir nasi dalam menu harian. Bukan salah nasinya, tapi pola makan saya yang salah. Mengeliminir nasi adalah pilihan termudah buat saya. Tentu belum tentu sama bagi orang lain. Proses mengurangi nasi ini saya lakukan bertahap. Hari pertama-kedua saya kurangi jadi setengah, hari ketiga-keempat jadi seperempat, hari kelima saya sudah tidak tergantung nasi. Tidak ketagihan nasi lagi!

Dari perhitungan saya, jika nasi bisa dikurangi dari menu harian, maka akan mengurangi sumber karbohidrat terbesar dari menu harian saya, yaitu sekitar 3 x 150 gram nasi atau sekitar 750 kkal per hari. Seharusnya berat badan bisa turun secara signifikan. Sementara konsumsi makanan lain tetap, lauk, buah, sayur dan snack seperti biasa.

Sanggup jalan-jalan dengan berat badan ideal. Saya yang berbaju merah (Dokpri)
Sanggup jalan-jalan dengan berat badan ideal. Saya yang berbaju merah (Dokpri)

Snack sehat SOYJOY Crispy membantu proses diet dengan cara enjoy. 
Awalnya tidak mudah mengendalikan rasa lapar, karena ada masanya tubuh ketagihan karbohidrat. Namun dengan konsistensi mengurangi nasi, akhirnya tubuh beradaptasi dan lebih tahan lapar.

Diet itu harus enjoy.  Cara mudah mengendalikan rasa lapar adalah dengan mengonsumsi snack tinggi serat dan protein di antara waktu makan agar tidak kelaparan.  Ngemil (snacking) di antara jam makan merupakan bagian dari pola makan gizi seimbang agar tubuh tidak kekurangan nutrisi dan energi. Biasanya saya ngemil antara jam 9-10 pagi di kantor, dan jam 3-4 sore sebelum Sholat Ashar.

Memilih snack juga tidak sembarangan, artinya jangan memilih snack yang tinggi karbohidrat/gula karena hal ini malah akan memicu rasa lapar sehingga otak memerintahkan untuk makan lebih banyak. Salah memilih snack membuat program diet gagal.

Snack dengan indeks glikemik rendah bisa menjadi pilihan bijak, karena jenis makanan menaikkan kadar gula secara perlahan ke dalam darah. Gula yang dilepaskan perlahan mencegah kadar gula darah naik drastis dan relatif lebih stabil.

SOYJOY Crispy disela bekerja (Dokpri)
SOYJOY Crispy disela bekerja (Dokpri)
Makanan dengan indeks glikemik rendah yang dikenal sejak lama adalah kedelai. Sayangnya, tidak banyak snack yang diolah dari kedelai. Biasanya kedelai dimakan dalam bentuk kedelai rebus, sedangkan tempe dikenal sebagai lauk.  Snack sehat berbahan dasar kedelai yang saya ketahui adalah SOYJOY. Sekarang sudah ada varian baru SOYJOY Crispy yang enak dan renyah.

SOYJOY Crispy merupakan snack sehat kedelai dalam bentuk butiran soy puff yang renyah. Kedelai yang tinggi serat dan protein pada SOYJOY Crispy dicerna secara perlahan sehingga membuat kenyang lebih lama mampu mengendalikan nafsu makan.

Ngopi & ngemil tanpa kuatir (Dokpri)
Ngopi & ngemil tanpa kuatir (Dokpri)
Saya sukses turun 6 kg dalam 6 bulan dengan pola makan gizi seimbang. Sekarang berat badan sudah dalam posisi ideal. Saya hanya perlu mempertahankannya. Kuantitasnya bisa ditambah sedikit saat beraktifitas berat, namun dengan tetap berpedoman pada menu piring gizi seimbang.

Saya masih bisa makan snack, masih bisa "ngopi cantik" bareng teman-teman, masih bisa makan aneka makanan secara seimbang. Dengan SOYJOY Crispy, saya menemukan cara enak memulai hidup sehat.

Dengan berat badan ideal, tubuh terasa lebih segar, sehat dan percaya diri. Rasanya senang melihat foto-foto diri dengan tubuh lebih proporsional.

Penulis : Murtiyarini

Email : murtiyarini@yahoo.com

Twitter @arin_murti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun