Mohon tunggu...
Murti Anggraeni
Murti Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki minat pada ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan Mesin Pengering Porang Berbasis Kontrol Otomatis: Optimasi dari Kegiatan KKN

21 Desember 2023   18:00 Diperbarui: 21 Desember 2023   18:03 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan inisiatif mahasiswa untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat. Dalam implementasinya, KKN kali ini dilaksanakan di Blok Pancurendang Tonggoh, Lingkungan Margamukti, Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan Majalengka, Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 16 Oktober hingga 10 November 2023, sebagai bagian dari program kerjasama antara Pusat Pengembangan Masyarakat Desa (P2MD) dengan KKN AE.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Melibatkan sebagian besar penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, masyarakat di kampung ini membentuk kelompok tani untuk mengelola hasil pertanian, dengan salah satu komoditas unggulan, yaitu umbi porang. Umbi porang, atau Amorphophallus muelleri, merupakan tanaman herbal yang tumbuh hingga 1.5 meter dan banyak ditemukan di hutan tropis. Porang, yang dikenal dengan bau tidak sedap dari keluarga Aracacea, telah menjadi perhatian utama pemerintah sebagai potensi ekspor. Presiden Joko Widodo melarang ekspor umbi porang untuk mendorong nilai tambah dan keuntungan bagi petani. Selain memiliki kandungan gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin, porang juga memiliki glukomanan yang tinggi, serat larut dalam air.

Pemanfaatan porang melibatkan pengolahan menjadi chips porang, tepung porang, dan akhirnya menjadi tepung glukomanan. Produk ini digunakan dalam berbagai industri, termasuk makanan, farmasi, kosmetik, dan produk lainnya. Produksi porang Indonesia pada tahun 2020 mencapai 142.000 ton, dengan mayoritas diolah menjadi chip porang untuk diekspor. Untuk mendukung pertumbuhan produksi yang besar, strategi hilirisasi seperti penguasaan pasar ekspor, injeksi teknologi, dan pengembangan skema pembiayaan telah diimplementasikan.

Salah satu langkah penting dalam pengolahan porang adalah pengeringan chips porang. Penelitian optimasi pengeringan menggunakan cabinet dryer dengan variasi ketebalan irisan 1 mm dan 3 mm, serta tiga suhu pengeringan, yaitu 50°C, 60°C, dan 70°C. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nilai parameter pengeringan pada setiap variasi suhu dan ketebalan irisan. Optimasi terbaik adalah pengeringan chips dengan ketebalan irisan 3 mm pada suhu 60°C selama 8,5 jam, menghasilkan tepung porang dengan kandungan Ca 1,65% dan rendemen glukomanan 59,68%.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Untuk mendukung optimalisasi pengolahan porang, dilakukan pengembangan mesin pengering porang berbasis kontrol otomatis. Sistem kendali ini memanfaatkan sensor suhu dan kelembapan untuk memastikan pengeringan berlangsung efisien dan konsisten. Penyesuaian kontrol suhu, monitoring kelembapan, dan manajemen waktu pemanasan menjadi fokus utama dalam perancangan sistem ini. Hasilnya menunjukkan peningkatan efisiensi dalam proses pengeringan porang, dengan dampak positif pada kualitas produk akhir dan pengurangan biaya produksi.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Uji fungsionalitas sistem pada gudang cabai menunjukkan bahwa rancangan ini dapat beroperasi sesuai harapan. Blower, exhaust fan, dan elemen kontrol lainnya berfungsi dengan baik, menjaga suhu dan kelembapan dengan efektif. Sistem kendali mesin oven porang memberikan landasan kuat untuk pengembangan industri pengolahan porang yang lebih efisien dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Oleh:

Murti Anggraeni S. dan Naufal Hilmi H.

Politeknik Manufaktur Bandung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun