Persoalan association rule mining terdiri dari dua sub persoalan :Â
1. Menemukan semua kombinasi dari item, disebut dengan frequent itemsets, yang memiliki support yang lebih besar daripada minimum support.Â
2. Gunakan frequent itemsets untuk men-generate aturan yang dikehendaki. Semisal, ABCD dan AB adalah frequent, maka didapatkan aturan AB → CD jika rasio dari support (ABCD) terhadap support (AB) sedikitnya sama dengan minimum confidence. Aturan ini memiliki minimum support karena ABCD adalah frequent.
 B.  Algoritma Apriori
Algoritma  Apriori  adalah  suatu  algoritma dasar  yang  diusulkan  oleh  Agrawal  &  Srikant pada  tahun  1994  untuk penentuanfrequent itemsets untuk aturan asosiasi boolean. Algoritma apriori  termasuk  jenis  aturan  asosiasi  pada data mining.Aturan  yang  menyatakan  asosiasi  antara beberapa  atribut  sering  disebut affinity  analysis atau market basket analysis.Analisis  asosiasi  atau association rule miningadalah teknik data  mining untuk   menemukan   aturan   suatu   kombinasi item.Â
Algoritma Apriori yang bertujuan untuk menemukan frequent itemsets dijalankan pada sekumpulan data. Pada iterasi ke-k, akan ditemukan semua itemsets yang memiliki k items, disebut dengan k-itemsets. Tiap iterasi berisi dua tahap. Misal Oracle Data Mining Fk merepresentasikan himpunan dari frequent k-itemsets, dan Ck adalah himpunan candidate k-itemsets (yang potensial untuk menjadi frequent itemsets). Tahap pertama adalah men-generate kandidat, dimana himpunan dari semua frequent (k-1) itemsets, Fk-1, ditemukan dalam iterasi ke-(k-1), digunakan untuk mengenerate candidate itemsets Ck.Â
Prosedur generate candidate memastikan bahwa Ck adalah superset dari himpunan semua frequent k-itemsets. Struktur data hash-tree digunakan untuk menyimpan Ck. Kemudian data di-scan dalam tahap penghitungan support. Untuk setiap transaksi, candidate dalam Ck diisikan ke dalam transaksi, ditentukan dengan menggunakan struktur data hash-tree dan nilai penghitungan support dinaikkan. Pada akhir dari tahap kedua, nilai Ck diuji untuk menentukan yang mana dari candidate yang merupakan frequent. Kondisi penghitung (terminate condition) dari algoritma ini dicapai pada saat Fk atau Ck+1 kosong .
 C. Contoh kasus
Berikut ada 8 data transaksi keranjang belanja dari sebuah grosir seperti pada tabel berikut.