Mohon tunggu...
Murdia BrSihombing
Murdia BrSihombing Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Always Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kesejukan Filsafat Dapat Menciptakan Kedamaian Masyarakat

9 Agustus 2020   11:28 Diperbarui: 9 Agustus 2020   11:25 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa susahnya untuk membuat suasana sejuk di dunia ini ? terlalu kejam, tidak. Jika dia menciptakan kita hanya merencanakan adanya menyelenggarakan keberlangsungan hidup kita yang buat rusak, jangan. Buatlah dunia ini sejuk mulai dari hati sendiri yang sejuk dan terus sejuk.

Tentunya kesejukan itu akan membawa kebenaran, belajar jadi manusia tentang kebenaran dan kebaikan tidak akan ketinggalan zaman, perubahan boleh terjadi, tetapi perubahan belajar menjadi manusia yang berkarakter tak boleh berhenti sama sekali.

Dan juga disertakan toleran yang bersifat menghargai membenarkan dan membolehkan, pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya. Yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian manusia dengan sendirinya. Terkadang ego kita sendiri yang menjadikan agama islam terkesan keruh dan tidak nyaman lagi diikuti. Tanpa adanya sikap toleran tidak akan aman. Seperti :

"Hai manusia, sesungguhnya kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan suku-suku agar kamu dapat saling belajar kearifan ( lita'arafu). Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara diantaramu adalah yang paling sadar --tuhan (bertaqwa)" (qs alhujurat :13).

Memang masing-masing dari kita mempunyai kepercayaan dan pemahaman sendiri, sendiri memaknai agama, akan tetapi, dalam hubungan antar sesama manusia ada yang namanya ukhuwah wathaniyah ( persaudaraan bangsa ) dan ukhuwah basyariyah ( persaudaraan umat manusia ). Yang menuntut kita agar hidup berdampingan tanpa adanya pemaksaan terhadap mereka agar ikut apa yang kita ikuti. 

Mengalami kehidupan didunia ini sudah seharusnya kita bersikap humanis terhadap sesama manusia. Sudah menjadi kewajiban kita agar menjaga ukhuwah wathaniyah ( persaudaraan bangsa ) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan umat). Manusia bukan saling membenci dan menjatuhkan. Tapi, teruslah  melangkah bersama tanpa menjatuhkan, saling mendukung ke arah yang dituju agar mendapat sesuai keinginan dengan mengharapkan keberkahan dari sang pencipta. 

Jika kedua sikap tersebut bisa terealisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, maka akan menjadikan islam agama yang menyejukkan membawa kedamaian dan ketentraman seluruh manusia. Tidak hanya bagi pemeluk akan merasa terlindungi. Islam sangat menganjurkan kita agar hidup berdamping, saling menghormati dan mengasihi. Tidak menjadi orang islam yang pemarah, suka mengeram dan membuat keonaran. Intinya siapkan diri untuk merubah garda terdepan tentang umat islam yang ramah bukan marah. Mendidik bukan menghardik, membimbing bukan membanting dan lain sebagainya, sehingga menjadikan islam agama yang Rahmatan lil alamiin (membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun