Mohon tunggu...
Muntasir
Muntasir Mohon Tunggu... Guru - guru Swasta

Hobi olahraga, kepribadian Pendiam jika belum kenal. Konten pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dari Semangat Seorang ibu yang Punya Usaha Kue Kering dan Lain-lain

4 Desember 2022   09:00 Diperbarui: 4 Desember 2022   09:01 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Salah satu dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah toko kue. Toko kue adalah salah satu usaha UMKM yang cukup menjanjikan, karena banyak kue-kue yang di gemari anak-anak, remaja dan dewasa. Hal ini biasanya anak-anak ataupun orang dewasa senang mengkonsumsi makanan seperti kue pada waktu pagi, siang, dan bahkan pada malam hari. Dari hal tersebutlah hadir Rumah Kue Mutiara untuk solusi sarapan anak-anak, remaja dan dewasa.

Metode:

 Metode dalam dalam hal ini adalah cara untuk mendapat informasi terkait bagaimana produksi dan pemasaran kue di Rumah Kue Mutiara. Metode yang di gunakan adalah wawancara lansung.

Hasil Wawancara:

 Ibu Desi Amran atau sering di panggil Umi Desi adalah seorang pengusaha kue. Usaha miliknya diberi nama “Rumah Kue Mutiara” dan sering di singkat “RKM”. RKM memproduksi berbagai macam kue diantaranya Tradisional Snack, Cookies (kue kering), Roti dan donat, Kue Ulang tahun serta tumpeng, dan lain-lain. dan Umi Desi mengatakan bahwa dalam produksi mengikuti permintaan pelanggan atau custemer. RKM juga sering melayani pesanan dari hotel, acara-acara hari besar dan bahkan sudah ada yang berlangganan tetap dengan RKM. 

 Dari sekian banyak yang di produksi RKM kue/roti yang paling diminati ialah tradisonal snack, donat, roti. Karena tradisinal snack ini bisa masuk atau di pesan ketika ada seminar-seminar dan bisa juga untuk di sediakan ketika menerima tamu dan lain-lain. 

 RKM biasa memasarkan hasil produksinya ke warung-warung, ke sekolah, dan RKM sendiri mempunyai outlet sendiri. Kue hasil produksi RKM berharga kisaran 1.000 itu sebelum covid melanda dunia khususnya Kota Jambi juga. Setelah covid berlalu banyak barang dan sembako mulai merangkak naik jadi harga jual pun ikut naik, berkisaran 1.500 sampai 2.000 tergantung dengan jenis kuenya. Dan harga tertingi adalah 3.000 untuk sejenis tradisional sanck.

 RKM berdiri pada saat kelahiran anak ke-3 dari umi Desi pada tahun 2009. Jadi RKM sudah berusia lebih kurang 13 tahun, dan awalnya RKM hanya produksi kue-kue kering, pada saat itu produksi pada bulan Ramadhan. Pada mulanya kue produksi Umi Desi terlebih dahulu hanya untuk yasinan ibu-ibu RT dan ternyata banyak yang suka dan bertanya apakah menerima orderan dari situlah muncul semangat umi untuk mendirikan RKM ini.

 Awal mula Umi Desi tertarik membuat kue ialah semenjak beliau menikah. Awalnya setiap pulang kerja sang suami tercinta selalu bertanya dan selalu membuka tempat dimana makanan di simpan, dari situ muncul bakat alam yang terasah yang seperti Umi sampaikan. Karena itu jugalah awal mulanya umi termotivasi untuk membuat kue.

 Sebelum menjadi pengusah RKM Umi Desi ternyara adalah seorang sarjana dari Universitas Jambi Jurusan Peternakan. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 nya Umi pulang ke Medan dan diminta oleh kakak/abangnya untuk meneruskan usaha keluarga di bidang kue-kue ini. Di sini jugalah umi di tempa oleh pengalamannya dengan melakukan sendiri penjulan kue-kuenya ke hotel-hotel, bahkan pernah di tolak. Tapi dari penolakan itu umi selalu di support oleh abangnya.

 Sekarang RKM mempunyai pekerja sebanyak 6 orang, kalau dulu sebelum covid karyawan umi mencapai 12 orang, dan momen-momen tertentu, seperti lebaran bisa mencapai 30 orang karyawan. Umi dengan karayawannya sangat terbuka, karyawan yang bekerja dengan umi di ajarkan dari nol. Umi menyebutkan tidak ada penyimpanan resep rahasia, semuanya umi ajarkan kepada semua karyawannya. Bahkan ada yang sudah bisa produksi kue sendiri. Contohnya ada yang buka di Medan, Muaro Bungo dan kumpe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun