Mohon tunggu...
Zakiyya Sakhie
Zakiyya Sakhie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dokumen pribadi

housewife, book lovers, like traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendidik Anak Ibarat Menanam Pohon

13 Maret 2016   15:23 Diperbarui: 13 Maret 2016   15:49 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama merupakan kebutuhan batin antara manusia dengan Tuhan yang sifatnya individual. Agama juga menjadi penangkal bagi orang ketika akan melakukan perbuatan yang tidak baik. Sebab dalam ajaran agama berlaku adanya dosa dan pahala. Ketika anak tidak mendapat bekal pendidikan agama dari orangtunya dikarenakan orangtuanya yang juga dangkal pemahaman agamanya dan sebagainya, anak pun tidak memiliki pegangan sehingga berbuat semaunya yang menurutnya baik bagi dirinya.

. Broken Home

Orangtua yang berpisah/bercerai atau sering terlibat pertengkaran tak sedikit membuat anak merasa limbung. Anak mengalami stres dan kesulitan dalam menempatkan dirinya. Harus berpihak ke ayah atau ibunya, disebabkan orangtua bukan lagi kesatuan yang utuh dalam keluarga. Alhasil, anak mencari kesenangan di luar dengan sengaja berbuat onar demi mendapatkan perhatian dari orangtuanya.

. Pengaruh Media

Media sekarang lebih canggih dan beragam. Televisi pun memiliki lebih banyak chanel dengan bermacam-macam tayangan. Sebagian besar tayangan yang tidak mendidik dan  memberikan infus negatif pada anak. Adanya smartphone juga memudahkan anak mengakses web-web atau video-video yang akhir-akhir ini banyak muncul di media sosial. Zaman sekarang hampir setiap anak memiliki account di media sosial. Bahkan sudah merambah ke anak-anak yang masih tingkat Sekolah Dasar.

Tugas kita sebagai orangtua bisa dikatakan semakin berat dibanding dengan orangtua jaman dahulu. Namun hal ini jika dilihat dari beberapa sisi saja. Sebenarnya dari segi mendidik, tanggung jawab orangtua jaman dulu dan jaman sekarang adalah sama. Kalau orang jaman dahulu lebih mendidik anak dengan gaya mengalir sebagaimana yang turun temurun diterapkan dari orangtua ke orangtua. Sedangkan jaman sekarang yang segalanya serba modern dan mudah dijangkau memberi efek perubahan dalam pola mendidik anak.

Orangtua yang memiliki respek besar terhadap tumbuh kembang anak akan merawat, mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak dengan penuh  perhatian dan kasih sayang yang tiada batas. Di samping itu juga memprioritaskan bekal keagamaan dengan rutin menyiraminya dengan nilai-nilai moral dan agama. Sehingga anak akan tumbuh menjadi anak yang membawa kebaikan dan manfaat bagi semua terutama kedua orangtuanya.

Perumpamaan mendidik anak itu seperti ketika kita sedang menanam bibit pohon. Kok bisa? Saat kita menanam pohon, sebelum bibit pohon ditanam kita harus terlebih dahulu mencari tanah atau lahan strategis yang hendak ditanami. Tanah yang gembur, subur, dan mengandung pupuk. Tentunya yang jauh dari kemungkinan terkena banjir. Jika kita menanam pohon tanpa memperhatikan kesuburan tanahnya atau kita menanam di lahan yang tandus atau gersang, untuk pohon bisa bertahan hidup pun kecil. Jika tidak, pohon juga akan layu, tidak bisa tumbuh apalagi berbuah.

Begitu pun setelah bibit pohon sudah ditanam, tidak serta merta kita abaikan begitu saja biar pohon tumbuh sendiri. Tidak. Kita harus telaten merawatnya dengan menyiraminya setiap hari agar tanaman tetap segar dan tidak layu.

Selain itu kita juga harus rajin memberi pupuk dan menyiangi rumput-rumput liar yang barangkali ikut tumbuh di sekitar tanaman / pohon. Kita juga harus sering-sering memantau perkembangannya, kalau-kalau ada tangkai atau batangnya yang patah atau tersayat. Jika tanaman itu masih kecil kita perlu melindunginya dengan memasang pagar mengeliling, sebab kalau tidak, dikhawatirkan ada binatang yang merusak atau terinjak oleh kaki-kaki manusia. Kita perlu berkenan meluangkan waktu untuk fokus pada pertumbuhan pohon, agar pohon tersebut tumbuh subur dan berbuah lebat.

Pohon yang terawat dengan baik tentunya akan menghasilkan buah yang bagus pula. Dimakan enak dan jika dijual harganya pun akan mahal. Meskipun pohon sudah kuat, tangkai-tangkainya banyak, daunnya rimbun, akarnya telah menyatu erat dengan bumi, kita sebagai pemilik pohon pasti akan tetap dan bersungguh-sungguh menjaganya dari tangan-tangan jahil yang hendak memetik buah-buahnya dengan tanpa ijin pemiliknya alias ilegal. Kita musti selalu berdoa agar pohon yang kita tanam akan banyak memberi manfaat bagi semua, baik dari akarnya, batangnya, rantingnya,daun dan juga buahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun