Dulu ku terang bagai mentari
Kesana sini tetap menyinari
Sampai jumpa suatu hari
Semua itu tak lagi berarti
Bila pagi ku terdiam
Menunggu datang waktu malam
Mulailah aku jadi idaman
Bagi teman yang memerlukan
Malam itu bermakna gelap
Sinar lampu semua berharap
Kecuali, orang tertidur lelap
Dia tak peduli dan tak mau menjawab
Aku bagai sebuah senter
Tak kan sanggup selalu hidup
Lampu ku kadang keadaan merdup
Karena sang baterai pun tak sanggup
Menahan beban seumur hidup
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!