Mohon tunggu...
Munawar Hakimi Ahmad Qulyubi
Munawar Hakimi Ahmad Qulyubi Mohon Tunggu... Saya bukan penulis hebat, hanya seseorang yang belajar memahami hidup lewat tulisan. Jika ada yang tersentuh, biarlah itu jadi berkah kecil dari hati yang terus belajar. 🤍

Saya adalah manusia biasa yang masih belajar. Langkah saya mungkin perlahan, tetapi keinginan untuk terus tumbuh tidak pernah padam. Menulis bagi saya bukan sekadar hobi, melainkan cara untuk memahami hidup dengan lebih jujur. Saya menulis bukan karena sudah pandai, tetapi karena ingin terus belajar mengenali diri dan kehidupan. Saya percaya, setiap kalimat yang lahir dari ketulusan dapat membawa manfaat bagi orang lain. Tulisan-tulisan saya tumbuh dari kehidupan sederhana, baik di lingkungan pesantren maupun di ruang-ruang kecil keseharian. Dari sana, saya belajar bahwa manusia selalu berjuang memperbaiki diri, menata hati, dan menumbuhkan harapan di tengah keterbatasan. Saya terus berusaha, perlahan namun pasti, agar ilmu, pengalaman, dan tulisan saya dapat menjadi bagian kecil dari kebaikan yang lebih besar. Menulis bagi saya adalah perjalanan untuk belajar tanpa henti, dengan keyakinan bahwa setiap kata yang jujur akan menemukan jalannya sendiri menuju kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

LEKAS PULIH BUNDA: Dari Hati Anakmu yang Selalu Merindumu dan Memohon Kesembuhanmu

13 Oktober 2025   20:58 Diperbarui: 13 Oktober 2025   20:53 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunda, setiap detik bersamamu adalah pelajaran tentang kasih yang tulus, yang memberi tanpa menuntut.

Bunda, dalam doa itu, Kaka selipkan seluruh cinta, rindu, dan penyesalan yang tak pernah sempat terucap. Semoga Allah mengangkat sakitmu, menenangkan hatimu, dan menjaga setiap helaan napasmu. lekas sembuh bun, lekas pulih bundaaa.

Semoga setiap pagi berikutnya datang bersama cahaya yang lembut, penuh tawa, dan tanpa nyeri.

Kaka tahu, tak ada kata yang cukup untuk menulis besarnya cintamu. Kata selalu kalah oleh rasa. Namun semoga setiap huruf yang Kaka tulis ini menjadi doa yang hidup, bergetar di langit, dan sampai kepada-Nya.

Semoga engkau lekas pulih, Bunda. Semoga bahagia dan sehat selalu.

Di akhir tulisan ini, izinkan Kaka menitipkan seluruh harapan dan doa yang mungkin tak sempat terucap.

Semoga Allah melimpahkan kesembuhan, kekuatan, dan keberkahan di setiap langkahmu.

Ketulusanmu adalah cahaya bagi hidup Kaka, dan kasihmu adalah doa yang tak pernah padam.

Bunda, anakmu ini hanya ingin hidup lebih lama bersamamu, menikmati hangat pelukanmu, mendengar tawa tulusmu, dan belajar mencintaimu dengan cara yang lebih baik setiap hari.

Dengan doa yang tak pernah berhenti,

Munawar Hakimi Ahmad

Anak yang selalu belajar mencintaimu dengan sabar, rindu, dan ketulusan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun