Bunda, dalam doa itu, Kaka selipkan seluruh cinta, rindu, dan penyesalan yang tak pernah sempat terucap. Semoga Allah mengangkat sakitmu, menenangkan hatimu, dan menjaga setiap helaan napasmu. lekas sembuh bun, lekas pulih bundaaa.
Semoga setiap pagi berikutnya datang bersama cahaya yang lembut, penuh tawa, dan tanpa nyeri.
Kaka tahu, tak ada kata yang cukup untuk menulis besarnya cintamu. Kata selalu kalah oleh rasa. Namun semoga setiap huruf yang Kaka tulis ini menjadi doa yang hidup, bergetar di langit, dan sampai kepada-Nya.
Semoga engkau lekas pulih, Bunda. Semoga bahagia dan sehat selalu.
Di akhir tulisan ini, izinkan Kaka menitipkan seluruh harapan dan doa yang mungkin tak sempat terucap.
Semoga Allah melimpahkan kesembuhan, kekuatan, dan keberkahan di setiap langkahmu.
Ketulusanmu adalah cahaya bagi hidup Kaka, dan kasihmu adalah doa yang tak pernah padam.
Bunda, anakmu ini hanya ingin hidup lebih lama bersamamu, menikmati hangat pelukanmu, mendengar tawa tulusmu, dan belajar mencintaimu dengan cara yang lebih baik setiap hari.
Dengan doa yang tak pernah berhenti,
Munawar Hakimi Ahmad
Anak yang selalu belajar mencintaimu dengan sabar, rindu, dan ketulusan hati.