Doa ini Bunda, Kaka bisikkan di setiap sujudku, bahkan setiap waktu tak pernah terlewatkan:
Allhummasyfi Bunda... Allhummasyfi Bunda... Allhummasyfi Bunda...
Kaka menyebut namamu di hadapan Allah, dengan harap yang tak bertepi.
Bunda, engkau telah mengajarkan banyak hal tanpa berkata-kata. Engkau menanamkan keindahan hidup dalam kesederhanaan, keteguhan dalam sabar, dan kelapangan dalam memberi.
Setiap pelukanmu adalah doa yang tak bersuara. Setiap senyummu adalah ketenangan yang tak bisa dibeli dunia. Setiap lelahmu adalah kitab kehidupan yang menulis arti ketulusan dengan tinta air mata.
Kaka masih ingat malam-malam panjang ketika engkau menunggu Kaka pulang. Kadang hanya untuk menyuguhkan segelas air hangat, atau sekadar menatap dengan wajah khawatir. Kaka sering lupa mengucap terima kasih, tapi di setiap detik yang berlalu, cinta Bunda tetap bekerja dalam diam; menyelimuti kekurangan Kaka dengan kasih yang tak terhingga.
Dalam hati kecil ini, Kaka selalu memohon agar Allah menyembuhkanmu, menguatkan tubuhmu, dan menenangkan jiwamu.
Agar engkau bisa kembali tersenyum tanpa rasa sakit, berjalan ringan seperti dulu, dan menjadi matahari yang kembali hangat bagi Kaka, bagi rumah ini, bagi siapa pun yang mencintaimu.
Rasulullah SAW juga pernah berdoa:
Imsahil ba'sa rabban nsi, bi yadikas syif'u, l ksyifa lah ill anta.
Artinya: "Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tiada yang dapat mengangkatnya kecuali Engkau."