Sang penggagas, Komandan Kopassus, Mayor Jenderal TNI Muhammad Hasan, saat saya bertanya maksud penulisan buku tersebut menuturkan. "Sejujurnya buku ini kami utamakan utk generasi muda bangsa ini.. bukan kami ingin disebut "heroes" atau orang hebat.. tapi kami sedikit ingin memberi bara semangat ditengah dominasi pengaruh luar yang mengungkung pola pikir anak-abak bangsa yg sesungguhnya membutuhkan figur kebanggaan sebagai panutan mereka."
Lebih lanjut, spirit publikasi buku bukanlah untuk pamer atau show force, unjuk kekuatan, dan bukan untuk kesombongan. Mayjend Hasan juga menegaskan : "Kopassus bukan kumpulan orang-orang hebat dan baik, tapi kami adalah orang-orang yang berlatih keras untuk menjadi hebat agar kami bisa terus berupaya berbuat baik. Juga, agar kami selalu menjadi bagian dari solusi setiap masalah bangsa ini, bukan bagian dari masalah."
"Bagi saya cerita-cerita dalam buku tersebut ibarat api yg akan selalu kami jaga dan pelihara agar tidak padam, biar tubuh kami selalu hangat dan bersemangat. Kadangkala api itu harus kami besarkan agar baranya bisa kami gunakan utk membakar semak belukar berduri yg menghambat langkah kami". Suatu saat juga kami harus kecilkan agar kami bisa duduk melingkar, bercengkrama didepan api uggun yg kami buat dengan seduhan kopi yang menghangatkan tubuh kami"
Meskipun tak segalanya bisa memuaskan pembaca, Buku KUI bisa menjadi role model, cara tentara Indonesia menyapa dan membuka diri sebagai sahabat bagi semua. Sejalan dengan visi Panglima TNI baru, Jenderal Andika Perkasa, TNI adalah KITA, menyiratkan adanya segala komitmen dan kesungguhan TNI untuk hadir memberikan yang terbaik bagi masa depan bangsa. Salah satu kekurangan dari Buku KUI tersebut adalah jika narasi dan referensi yang sudah tersajikan begitu lengkap dan menarik jika tak segera dilanjutkan dengan mereproduksinya menjadi film-film yang menarik ditonton di layar hidup, sebagaimana keterbukaan kisah heroik dan propaganda berbagai film asing yang makin membanjir, sepertinya perlu diisi dengan kehadiran film-film Box Office buatan Indonesia tentang spirit dan kekayaan teladan para pejuang dan tentara masa depan, karena TNI adalah KITA.
Di saat saya menulis resensi ini, tersiar kabar, Mayor Jenderal Hasan mendapat promosi dan apresiasi atas prestasinya dipercaya menjadi Pangdam Iskandar Muda Aceh. Saya sebagai sahabat, memandangnya sebagai panggilan sejarah yang akan mengujinya untuk menorehkan sejarah pengabdian dan kemajuan pada setiap masa dan tempatnya mengabdi. Selamat bertugas Jenderal untuk semakin dekat mewujudkan spirit dan cita-cita Indonesia.
Bekasi, Jumat, 19 Nov. 2021
#KangFuad_Assoc. Professor Munawar Fuad, P.hD.
Penulis, Dosen President University.
IKAL PPSA-23 LEMHANNAS RI.