Mohon tunggu...
munamilatul khanifah
munamilatul khanifah Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN. 7 Luwu

Munamilatul Khanifah adalah seorang guru yang cantik. Karena dia terlahir sebagai perempuan. Kecantikannya terpancar ketika dia memiliki hobby terbarunya yaitu...eng...ingeng... Menulis. Yah... Dengan menulis dia semakin cantik... Cantik InshaaAllah😍🥰🤲🙏

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bunga Fiksi

4 Juli 2023   14:01 Diperbarui: 4 Juli 2023   14:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Setelah lebaran berlalu, hatinya terasa gundah gulana. Lebaran kemarin memang meninggalkan untaian kisah kasih anak manusia. Berawal dari sebuah niat. Ibrahim sangat menyayangi mobil pribadinya.Mobil pribadinya itu , dia peroleh dari hasil jerih payahnya sendiri.

Ibrahim menabung setengah dari gaji keduanya, hingga gaji selanjutnya selama bertahun- tahun. Gaji pertamanya dulu, dia serahkan keibunya. Ibunya sangat terharu menerima hadiah dari Ibrahim. Putra semata wayangnya itu. Disaat ibu sangat membutuhkan anaknya rela menyerahkan seluruh gaji pertamanya untuknya.

Setelah lama tidak pulang kampung. Ada kesempatan cuti libur sekaligus  bisa pulang kampung halamanya. Dia teringat oleh ibunya dikampung . Tentu ibu sama sepertiku memendam rindu. Walau sering vidio call jarak jauh tapi beda rasanya jika bertemu secara langsung.  

Selama perjalan menuju kampung halaman. Terbayang semua kenangan bersama ibunya. Masakan yang super nikmat buatan ibunya. Dan semua kenangan masa kecilnya. Semua kenangan itu membuat dirinya, ingin bergegas menuju rumah masa kecilnya  itu.

Suara Adzan menyadarkannya, rasa sakit terasa disekujur tubuhnya. Perlahan dia buka kedua matanya. " Aku berada dimana.? .Dan apa yang terjadi padaku?".

" Bapak jangan banyak gerak dulu ya..?. Alhamdulillah bapak selamat dari kecelakaan". Seorang suster cantik itu menjelaskan pada ibrahim . Ibrahim hanya bisa menatap pasrah dengan apa yang terjadi padanya. ( Bersambung) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun