Keseluruhan bukti ini menunjukkan sebuah ketidakcocokan skala waktu dalam kerangka evaluasi Ronald. Ia menghargai aktivitas yang memberikan imbalan "jangka pendek". Namun, keuntungan kognitif dari latihan beban bersifat kumulatif dan majemuk, sama seperti investasi finansial. Manfaatnya mungkin tidak terasa dalam satu sesi, tetapi terakumulasi secara signifikan selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Fokusnya pada imbalan instan mungkin telah membutakannya terhadap nilai dari investasi biologis dan kognitif jangka panjang. Kesimpulannya yang keliru bukan hanya salah secara faktual, tetapi juga merupakan hasil yang dapat diprediksi dari kerangka evaluasi yang cacat. Â Â
Tabel 2: Ringkasan Temuan Ilmiah Kunci tentang Latihan Beban dan Fungsi Kognitif
 Â
Tabel ini berfungsi sebagai sanggahan visual yang kuat terhadap klaim inti Ronald. Ini mengagregasi konsensus ilmiah tingkat tinggi, menunjukkan bahwa hubungan positif antara latihan beban dan kognisi bukanlah temuan yang terisolasi, melainkan fakta ilmiah yang mapan dan didukung oleh berbagai bukti yang kuat.
Seksi 2.3: Melampaui Kognisi: Arsitektur Psikologis Kebugaran
Analisis akan menjadi tidak lengkap jika hanya berfokus pada kecerdasan kognitif (IQ). Pernyataan Ronald juga menyerang "mental" para penggemar gym. Oleh karena itu, penting untuk memperluas analisis ke ranah manfaat psikologis, yang mencakup pengembangan karakter, ketahanan mental, dan regulasi emosi.
Ilmu keolahragaan mengakui bahwa pencapaian prestasi prima dalam bidang apa pun, termasuk olahraga, sangat bergantung pada aspek psikologis seperti motivasi, kepribadian, dan koordinasi gerak. Proses latihan fisik yang disiplin adalah sebuah wadah untuk membentuk sifat-sifat karakter yang sangat berharga. Disiplin untuk datang ke  Â
gym secara konsisten, ketekunan untuk terus berlatih meskipun lelah atau tidak melihat hasil instan, dan kemampuan untuk menetapkan serta mengejar tujuan jangka panjang adalah keterampilan hidup yang dapat ditransfer ke semua aspek lain, termasuk karier dan pendidikan. Â Â
Selain itu, manfaat bagi kesehatan mental sudah tidak diragukan lagi. Aktivitas fisik secara teratur terbukti secara efektif meningkatkan suasana hati, mengurangi gejala kecemasan dan depresi, serta meningkatkan keseimbangan emosional. Secara biologis, olahraga membantu tubuh mengelola stres metabolik dan mendukung sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya berdampak positif pada kondisi psikologis secara keseluruhan. Â Â
Bagian ini menantang definisi "pintar" yang sempit dan murni intelektual yang digunakan oleh Ronald. Ini mengusulkan definisi yang lebih holistik yang mencakup kecerdasan emosional, ketahanan (grit), dan disiplin diri. Dari perspektif ini, rutinitas gym yang terstruktur bukanlah aktivitas "bodoh", melainkan sebuah arena latihan untuk keterampilan hidup yang krusial. Seseorang yang mampu berkomitmen pada rejimen fisik yang sulit selama bertahun-tahun menunjukkan bentuk pemikiran strategis jangka panjang dan kekuatan mental yang, pada hakikatnya, merupakan ciri khas individu yang berfungsi tinggi.
Ironisnya, Ronald mengklaim para penggemar gym lemah secara mental atau tidak terstimulasi. Bukti menunjukkan hal yang sebaliknya. Disiplin yang dibutuhkan untuk mengatasi ketidaknyamanan fisik, menembus fase stagnasi ( Â Â