Nama : Siti Munawaroh
NIM : 240301009
Semester : 2
Universitas : Muhammadiyah A.R Fachruddin
Memperhatikan tulisan dengan tanda baca .
Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk melakukan penalaran. Terkait dengan penalaran maka penguasaan tata bahasa Indonesia dan kosa kata yang baik perlu dilakukan bagi seorang ilmuan untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada pihak lain. Aspek mengungkapkan suatu gagasan terkadang muncul kendala yang membawa dampak pemakaian bahasa melakukan kesalahan berbahasa Indonesia. Melalaikan norma dan kaidah berbahasa khususnya tentang ejaan bahasa Indonesia dan penataan dalam kalimat sering dilakukan para pemakai bahasa. Sarana untuk mengungkapkan perasaan, sikap, dan pikiran melalui bahasa mengalami kendala karena aspek penalarannya. Demikian juga kemampuan berbahasa untuk komunikasi ilmiah dirasakan sangat kurang apalagi dalam komunikasi tulisan. Hal ini disebabkan oleh proses pendidikan yang kurang memperlihatkan aspek penalaran dalam pengajaran bahasa. Bahasa keilmuan merupakan salah satu ragam bahasa yang harus dikuasai oleh mereka yang berkecimpung dalam dunia keilmuan dan akademik. Ragam bahasa keilmuan pada dasarnya merupakan ragam bahasa yang memenuhi kaidah kebahasaan. Tulisan ini menunjukkan sebagian kaidah bahasa Indonesia yang seharusnya digunakan. Kaidah bahasa difokuskan pada pengalih bahasaan istilah asing ke bahasa Indonesia. Pembakuan bahasa merupakan suatu prasyarat untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa keilmuan. Publikasi itu merupakan salah satu sarana untuk menuju ke status tersebut. Keefektifan usaha dipengaruhi oleh sikap dan tanggapan kita terhadap bahasa Indonesia. Komunikasi ilmiah dalam bahasa Indonesia belum sepenuhnya mencapai titik kesepakatan yang tinggi dalam hal kesamaan pemahaman terhadap kaidah bahasa termasuk pemakaian ejaan dan paragraf. Tulisan ini mencoba mengingatkan kepada kita betapa sering dilalaikannya norma dan kaidah kebahasaan yang sudah dibakukan.
Ketepatan Ejaan ketepaan ejaan dan tanda baca dapat memastikan kualitas penyajian data dalam kalimat. Sebaliknya, kesalahan ejaan dapat mengakibatkan kesalahan komunikasi yang fatal dalam kalimat sehingga menjadi kesalahpahaman dan kalimat menjadi tidak efektif. Ejaan adalah aturan bahasa dengan tujuan memakai huruf, kata, dan tanda baca secara tepat. Penulis harus mengetahui penggunaan ketepatan ejaan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, terutama dalam bahasa tulis misalnya penulisan pada surat pembaca. Ketepatan ejaan akan berimplikasi pada kejelasan makna.
Tema artikel :
"Tanda baca kalimat langsung dan kalimat tidak langsung"
Penjelasan Menulis dan Tujuannya (memperhatikan ejaan tanda baca).
   Menulis  merupakan  bagian  dari empat aspek  kebahasaan  dalam  Bahasa  Indonesia. Siswa di setiap jenjang pendidikan formal wajib menguasai  keterampilan  menulis,  baik  berupa karya  sastra  maupun  nonsastra.  Keterampilan tersebut  akan  saling  mendukung  dengan  aspek keterampilan  berbahasa  yang  lain  (mendengar, berbicara,dan   membaca)   dalam   rangka mengoptimalkan kemampuan berbahasa seseorang. Menulis   merupakan   salah   satu keterampilan  berbahasa  yang  harus  dikuasai dengan  baik  oleh  siswa.  Dengan  menulis siswa dapat   mengungkapkan   perasaan,   ide.dan gagasan yang dimiliki oleh siswa.
Kalimat Langsung
Kalimat langsung dikutip dari pembicaraan   seseorang   atau   kalimat   itu merupakan langsung ucapan seseorang. Sedangkan menurut  Kosasih  (2011:64). kalimat langsung merupakan  jenis  kalimat  yang  secara cermat   menirukan   sesuatu   yang   diujarkan orang. Kalimat  langsung  merupakan  ragam kalimat  berita  yang  menyatakan  peristiwa  atau kejadian  dari  sumber  lain  yang  susunannya diubah  oleh  pembicara,  tidak mengucapkan kembali kalimat seperti sumber tersebut.
Dalam  bahasa  tertulis,  kalimat  dituliskan diantara  tanda  petik. Kalimat  tak  langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain  yang  susunannya  diubah  oleh  pembicara, tidak  mengucapkan  kembali  kalimat  seperti sumber   tersebut.Dalam   menulis   kalimat langsung   ada   beberapa   hal   yang   harus diperhatikan  terutama  penggunaan  tanda  baca, l diantaranya  adalah bagian  kalimat  petikan diapit oleh tanda petik 2 (") bukan petik 1 (),.Tanda  petik  penutup  ditaruh  setelah  tanda  baca yang   mengakhiri   kalimat   petikan. Kalimat pengiring  harus  diakhiri  dengan  satu  tanda koma,  terkadang  tanda  titik  dua  dan  satu  spasi apabila   bagian   kalimat   pengiring   terletak sebelum  kalimat  petikan,  Jika  ada  2  kalimat petikan, huruf  awal  pada  kalimat  petikan pertama menggunakan huruf kapital, sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan. Menurut   Kosasih   (2011:70).
 kalimat langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)Pada  kalimat  langsung  kalimat  petikan ditandai dengan tanda petik.
2)Huruf   pertama   pada   kalimat   yang dipetik menggunakan huruf kapital.
3)Kalimat  petikan  dan  kalimat  pengiring dipisahkan dengan tanda baca (,) koma.
4)Kalimat  langsung  yang  berupa  dialog berurutan,  harus  menggunakan  tanda baca  titik  dua  (:)  di  depan  kalimat langsung.
Contoh :
1)Andi mengatakan, "Aku akan pergi ke sekolah besok
2)"Baju itu bagus, kata mawar.
3)"Mau kemana kalian hari ini ? " tanya Andi.
4)Ibu menyuruh, "Belikan ibu garam di warung!"
5)"Jangan berteriak!" gertak polisi kepada pencuri.
6)"Siapakah  yang  membersihkan  ruang kelas  ini?"  tanya  bu  guru  sebelum memulai pelajaran. Â
7)Budi  berkata:  "Aku  ingin  pergi  ke Jepang suatu saat nanti.
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat   tidak   langsung   merupakan ucapan seseorang  yang  diucapkan  orang  lain, atau  orang  lain menceritakan  yang  diucapkan orang  lain.  Sungguhpun  susunannya berubah, namun  maksudnya  tetap.
Kalimat  tak  langsung adalah  kalimat  yang  memberitahukan  hasil kutipan dalam bentuk kalimat berita. Kalimat tak langsung merupakan ragam kalimat berita  yang  menyatakan  peristiwa  atau kejadian  dari  sumber  lain  yang  susunannya diubah  oleh pembicara,  tidak  mengucapkan kembali kalimat seperti sumber tersebut. Kalimat   tak   langsung   merupakan ragam   kalimat   berita   yang menyatakan peristiwa  atau  kejadian  dari  sumber  lain  yang susunannya   diubah   oleh   pembicara,   tidak mengucapkan  kembali  kalimat  seperti  sumber tersebut.
Bagian   kutipan   dalam   kalimat   tak langsung semuanya  berbentuk  kalimat  berita.
Kata  ganti  orang  kesatu  dan  kedua  dalam kalimat  langsung  berubah  menjadi  kata  ganti orang  ketiga dalam  kalimat  tidak  langsung.