Terminologi Ksatria, Gentlemen berasal dari Inggris. Karena mereka memiliki legenda hebat para ksatria. King Arthur bersama para ksatria meja bundar dibantu penyihir Marlin. Dengan senjata sakti pedang Excalibur, ksatria Arthur memerangi kejahatan dan menertibkan kehidupan. Dalam satu episodenya, King Arthur pernah memerangi dan mengalahkan bangsa Romawi. Inggris yakin kemenangan Arthur akan terulang nanti malam.
Kini Itali dan Inggris keturunan para penguasa dan pejuang hebat masa lalu itu akan berlaga. Keduanya mewarisi DNA petarung, yang akan membuat mereka berjuang mati matian sampai akhir malam nanti.
Italia sadar, dukungan suporter akan sangat hebat. Juga gangguan berbagai bentuk terhadap mereka. Teriakan, ejekan, sinar laser bahkan mungkin juga lemparan botol botol minuman ke kubu mereka. Italia juga menyadari rata rata usia pemain Inggris lebih muda dan saat ini masih tetap bugar. Belum kehilangan satupun pemain.
Di lain pihak, pemain Itali rata rata lebih senior dan telah kehilangan bek yang juga gelandang serang andalan Spinazolla. Yang cedera dan harus ditandu keluar lapangan saat melawan Belgia dan tidak bisa bermain lagi. Mereka harus lebih cerdas membaca dan memanfaatkan keadaan.
Perkiraan atau Premis majornya Inggris akan menghindari adu pinalti. Lalu Inggris pasti menggebu, ingin mencetak gol di menit menit awal.
Untuk itu Itali akan menerapkan beberapa butir strategi perang Sun Tzu untuk mengalahkan lawan berat di kandangnya sendiri. Yakni; memperdaya Langit untuk melewati Samudera, membuat lawan kelelahan. Dan butir strategi yang lain adalah, korbankan Perak untuk memperoleh Emas.
Trio Harry Kane, Raheem Sterling dan Saka telah menunjukan keandalan dan sukses. Southgate pasti tetap akan mempertahankan formasi serang ini di babak awal. Tugas duo pertahanan Itali, dua senior Juventus Cheillini dan Bonucci untuk membendungnya. Dengan jiwa catenaccionya, duet berwajah mirip ini bahkan akan merayu dan mengeksplore Trio Inggris agar menyerang lebih sering. Tujuannya untuk membuat lelah dan frustrasi lini serang Inggris. Ini akan melemahkan pisik dan psikis tim Singa.
Provokasi pasti terjadi, telah menjadi bagian keahlian permainan tim biru. Provokasi itu pernah memakan korban yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Saat laga final piala dunia 2006 di Berlin antara Prancis vs Italia. Bagaimana di babak perpanjangan, kapten dan striker elegan andal Prancis Zinedine Zidane tak bisa mengendalikan diri. Kala itu Zidane lepas kontrol, menanduk dada Materazi pemain dan provokator  Itali. Provokasi dengan ejekan terhadap adik perempuan Zidane.
Akhirnya Prancis harus bertekuk lutut, Itali juaranya.
Model provokasi ala Berlin itu tak mustahil berulang kembali di Wembley nanti malam.
Mengorbankan perak untuk memperoleh emas. Entah apa yang akan dikorbankan Mancini pelatih necis berbusana Giorgio Armani ini, untuk memperoleh tujuan utamanya pada laga krusial ini. Yaitu kemenangan.