Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Italia Vs Spanyol, Tumbangya Matador

7 Juli 2021   15:21 Diperbarui: 7 Juli 2021   16:50 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monserrat Spanyol. Dokpri

Generasi emas Tiki taka telah lewat. Walau telah menorehkan karya hebat. Piala Eropa 2008, 2012 dan piala dunia 2010 adalah berkat gaya unik itu. Periode gemilang Spanyol. Karena Tiki taka maut memerlukan master dan tukang khusus yang tak lagi ditemukan kini. Andre Iniesta, Xavi Hernandes adalah jantung gaya ini saat itu. Mereka tidak meninggalkan cukup kader yang bisa sepiawai mereka.

Tiki taka harus diperbaharui. Xavi, Iniesta, Puyol, Pique, Ramos, Fabregas, Villa, Torres tak lagi menyertai. Yang tersedia adalah generasi baru yang memerlukan gaya berbeda untuk menuliskan sejarahnya sendiri. Namun Tiki taka tetap lah jiwa dasar tim Matador. Tak bisa punah seakar akarnya.

Kini, Spanyol memiliki pola berbeda dari generasi berikutnya. Akankah tim Merah yang didominasi para muda mengulang sukses di final Euro 2012, menggilas Gri Azurri? Tim yang kini dihuni para pemain senior.

All Juventus Goal. Laga dimulai. Spanyol langsung menggebrak dengan tempo cepat. Irama aliran bola medium distance saling silang menggedor armada biru. Para suporter Merah dan Biru berteriak teriak memberi semangat. Meriah histeria.

Spanyol menguasai dan mendikte permainan. Seolah dikejar waktu ingin cepat mencetak gol. Karena bagi mereka Italia memiliki Game Attitude yang kurang layak. Sebagaimana dipertontonkan saat mengalahkan Belgia.

Ketika telah memetik kemenangan, Italia dengan segala cara berusaha mengulur waktu. Berbaring meringis kesakitan yang lama ekspresinya tampak pura pura. Atau diving berbahaya untuk mendapat hadiah tendangan bebas. Immobil bomber Lazio melakukan diving di kotak pinalti Belgia. Namun segera bangkit cepat ketika wasit tak memberi perhatian. Aksi top skor seri A Itali 2018 - 2019 ini mendapat banyak kecaman dari Netizen.

Babak pertama berlalu. Spanyol belum berhasil menembus benteng pertahanan musuh. Cheillini dan Bonucci dua bek mirip kakak beradik itu sukses menahan gelombang gempuran tim Matador.

Babak kedua mulai. Spanyol tak menyurutkan serangan. Posession 65 persen Spanyol mengurung Itali. Itali bak Banteng terkurung formasi Matador matador beringas yang siap menghunjamkan pedang.

Namun apa mau dikata, kala terkurung serangan balik Itali sukses menangguk keberuntungan. Di menit 60 Chiesa, winger Juventus menerobos kawasan masuk kotak pinalti Spanyol. Tembakan cantik Chiesa sedikit melengkung ke sisi kiri gawang tak terjangkau kiper. Gool, 1 - 0 untuk Italia.

Paska kemasukan Spanyol semakin intens menggandakan serangan. Itali bak Banteng biru beringas tetap menyeruduk menyerang. Itali tetap bermain cantik walau telah unggul. Tradisi Cattenasio benar benar ditinggalkan.

Alvaroo Morata stiker Spanyol pemain Juventus diturunkan. Morata bersinar menjadi bintang. Di menit 80,menerima operan pendek dari Olson, Morata menerobos pertahanan Itali. Melesakan tembakan menyusur tanah ke sisi kanan gawang. Donnarumma kiper Itali asal klub AC Milan tak bisa menjangkau. Gool, 1 - 1. Kedudukan berimbang. Dua gol terjadi melalui kaki 2 pemain Juventus yang berseberangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun