Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Amerika Latin, Catatan Perjalanan 3

19 Maret 2020   09:38 Diperbarui: 21 April 2020   18:20 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flight route to Sao Paolo. Dokpri

Gambargambar foto

img-20200228-103331-2-compress14-5e9ed7f5097f360cb6071153.jpg
img-20200228-103331-2-compress14-5e9ed7f5097f360cb6071153.jpg
 

Malam pertama di Brazil, rombongan dinner di hotel. Dengan badan masih pegal pegal dan ngantuk jet lag menyantap steik salmon atau beef ala negeri Samba. Lumayan lah untuk bekal tidur.

Ada yang tidak biasa terjadi di lobi Hotel. Pria latino  cukup ganteng tinggi putih menyambut dan menyapa kami meriah gembira dengan bahasa Indonesia cukup fasih. Dia asisten manajer hotel. Ternyata pria ganteng ini pernah tinggal di RI sekitar 2 tahun. Menjadi bintang sinetron berjudul Ganteng ganteng Serigala. Ya dunia semakin sempit dan borderless. Seorang latino pun bisa main sinetron Melayu. Barangkali suatu saat akan banyak pula orang Melayu main Telenovela, sinetron latin meriah yang sempat ngehit di Tanah Air itu.

Senyum pria agak mirip Ricky Martin itu mengembang, ketika beberapa ibu peserta Latam tur minta berfoto bersama dengannya. Itulah perjumpaan pertama dan terakhir dengan mr handsome handsome wolf.

Malam Sao Paolo semakin larut. Tubuh tubuh menyesuaikan diri. Namun jam biologis belum sepenuhnya sinkron dengan waktu setempat. Jam 2 pagi terbangun, kancilen tidak bisa lagi tidur sampai pagi. Bawaan hari pertama berada di zona waktu sangat berbeda.

Pagi pagi sebelum jam breakfast, awak keluar hotel melihat lihat suasana. Meskipun musim panas, namun pagi ini terasa begitu sejuk. Sekitar 15 derajat Celsius. Langit agak mendung.


Masih sepi, keliling sekitaran hotel bertemu pria berwajah Latino Indian. Bersisir rapi mengkilat, menyandang rompi dan berdasi. Wah kayak Pablo Escobar, tanpa kumis.

Awak ber good morning dijawab dengan bahasa lain, mungkin bahasa Portugis. Mencoba beramah tamah dengan bahasa isyarat, mr Latino itupun menjawab dengan isyarat cepat tanpa senyuman. Ketika awak ajak selfie wajahnya cerah. Melihat hasil foto, mr Escobar baru tertawa lebar. Konon sebenarnya Paolistanos..... sebutan penduduk Sao Paolo.... orangnya ramah dan bersahabat. Hatinya baik hanya ekspresi wajahnya saja yang sangar sangar.

Chek out hotel, City tur dimulai. Di dalam bus nyaman, Eric pemandu Latam tur dari Jakarta bercerita tentang substansi perjanjian Tordesillas atau Tratado de Tordesillas.

Perjanjian ini ditanda tangani oleh perwakilan kerajaan Portugal  dan kerajaan Spanyol. Di kota Tordesillas Spanyol pada 7 Juni 1494. Disaksikan oleh Paus Fransiskus VI sebagai penengah dan pengesah.

Asal muasal terjadinya perjanjian ini  adalah ketika dasawarsa akhir abad 15 terjadi persaingan hebat. Antara kerajaan Spanyol dan Portugal yang kala itu merupakan pemilik armada kapal laut terkuat di dunia. Dan mereka mulai bersaing menjelajah lautan mencari dunia baru. Persaingan tajam yang sering menimbulkan pertumpahan darah.

Christoper Columbus orang asli Genoa, kota pelabuhan di Italia mengajukan proposal untuk berlayar mencari dunia baru kepada penguasa Portugal. Namun ditolak, dianggap terlalu optimis dan bagi hasil untuk Columbus terlalu besar.

Proposal Columbus yang meyakini bahwa bumi itu bulat, meski bertentangan dengan pendapat kerajaan dan gereja  yang beranggapan bahwa bumi itu datar dianggap masuk akal oleh penguasa Spanyol, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Mereka setuju membiayai juga setuju dengan skema bagi hasil untuk Columbus. Akhirnya Columbus dipekerjakan oleh kerajaan Spanyol.

Dalam pelayaran penjelajahannya,  pada tahun 1492 Columbus menemukan benua baru, Amerika. Meskipun sebenarnya bukan benar benar yang pertama, namun Columbus membuat peta peta rute dan wilayah yang belum pernah ada sebelumnya. Sehingga Columbus dianggap seolah sebagai penemu pertama Amerika.

Raja Spanyol ingin pihak lain terutama Portugal tidak mengganggu penemuan mereka. Portugal tidak sepakat. Terjadi ketegangan dan potensi untuk saling menyerang.

Melalui proses rumit, akhirnya Paus sebagai penengah menginisiasi perjanjian Tordesillas. Untuk menghindari pertumpahan darah antara dua kekuatan besar itu.

Dalam perjanjian Tordesillas, Paus Fransiskus membuat garis demarkasi imajiner dari kutub utara ke kutub selatan. Membagi bumi menjadi dua wilayah.

Spanyol diberi hak  penjelajahan wilayah dari Eropa ke arah barat. Sedangkan Portugis diberi hak menjelajah dari Eropa ke arah timur.

Perjanjian Tordesillas disepakati oleh tiga pihak. Yaitu Paus, Spanyol dan Portugis. Dengan mengusung 3 misi utama. Yaitu misi 3 G. Gospel, Gold dan Glory.

Gospel, bahwa penjelajahan ini harus membawa misi penyebaran agama Katholik ke seluruh dunia. Gold, juga untuk mendapatkan kekayaan dari wilayah wilayah yang mereka kuasai. Serta Glory, mengemban pula misi penguasaan wilayah yang nantinya akan menjadi bentuk penjajahan oleh Spanyol dan Portugis.

Untuk sukses meraih misi 3 G, Columbus menjadi garda depan kerajaan Spanyol. Sedangkan Vasco da Gama merupakan panglima laut andalan Portugis.

Sebagaimana setiap perjanjian pasti tidak cukup mengatur semuanya di lapangan. Terbukti pada perjalanannya perjanjian Tordesillas diperlukan revisi dengan perjanjian Zaragosa. Yang ditangani di kota kecil tidak jauh dari Madrid. Perjanjian ini sebagai amandemen karena terjadinya perebutan rempah rempah ketika armada Spanyol dan Portugis bertemu dan bertikai di kepulauan Maluku.

Kemudian Portugis juga meminta revisi atas garis demarkasi yang dibuat Paus karena dianggap terlalu menguntungkan Spanyol. Dengan revisi ini, Portugis boleh menjelajah di Amerika Selatan bagian timur.

Pada beberapa dasa warsa nanti,  penjelajahan laut untuk memburu wilayah wilayah baru akan diramaikan oleh keterlibatan armada armada laut dari Inggris, Belanda, Prancis, Italia, Jerman yang mulai ikut ambil bagian.

Mereka bagai sekumpulan Macan lapar berburu dan nenjajah wilayah wilayah baru diluar Eropa dengan motif sejenis, 3 G.

Pada akhirnya wilayah Amerika Latin dikuasai Spanyol, kecuali Brazil. Berkat revisi garis demarkasi imajiner, Portugis bisa menguasai Brazilia.

Pagi ini jadilah kami rombongan Latam Tur menelusuri jalanan, menikmati bangunan dan tata kota peninggalan Portugis di kota Sao Paolo.

Melewati Paulista avenue yang lebar dan ramai, pusat bisnis di kota Sampa.... Sampa adalah sebutan akrab untuk kota Sao Paolo.

Kemudian menuju Morumbi Quarter, yang di area itu berdiri anggun Kathedral megah. Juga gereja pertama di Sampa. Serta monumen monumen artistik peninggalan Portugis.

      bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun