Tiba tiba terdengar suara, ngomong Indonesia dengan dialek lucu,
" selamat pagi, selamat datang di Rumania "
Kami menoleh. Ada wajah putih Rumania dengan senyum lebar, kepala plontos, ramah bersahabat. Orang Rumania berbahasa Indonesia.
Namanya Chelu. Chelu bahasa Rumania, artinya botak. Chelu akan menjadi pemandu selama dua hari ini di Bucharest.
Chelu pernah tinggal tiga tahun di Bogor. Mendapat bea siswa entah darimana. Bahasa Indonesianya lumayan. Bahasa Sundanya berantakan. Orangnya ceria, menyenangkan.
Dari Dermaga Oltenita sampai ke kota Bucharest ditempuh dua jam, dengan view biasa saja. Bus masuk jantung kota. Berkeliling melewati tempat tempat bersejarah. Royal Palace Square, tempat demonstrasi rusuh tanggal 22 Desember 1989, menggulingkan kediktatoran Nicolai Ceausescu. Yang kemudian dihukum mati bersama istrinya Elena. Berdua ditembak di hari Natal, 25 Desember 1989.
Bucharest sering juga disebut Little Paris. Terlihat kemiripannya, ketika kita melewati Victory Avenue. Jalan yang lebar dan indah. Di ujungnya berdiri megah Arc de Triomphe. Monumen penghormatan perjuangan prajurit, di Perang Dunia Satu. Melewati Avenue dan monumen itu, serasa kita melewati De champs Ellysee yang berujung di monumen Kemenangan Napoleon, le Arch De Triomphe. Memang mirip Paris.
Slanjutnya kami menuju Gedung Parlemen yang spektakuler. Cerminan visi Megalomania Ceausescu, sang Diktator.
Gedung ini adalah gedung perkantoran terbesar di dunia. Kukuh, berbentuk persegi tegas, besar dan berbalut marmer putih Rumania. Gedung perkantoran terbesar, juga termahal di dunia.
Ada 1200 ruangan di gedung itu. Empat lantai ke bawah tanah, dan delapan lantai ke atas. Di disign oleh tujuh ratus Arsitek Rumania ... koordinatornya arsitek wanita. Dikerjakan 20 .000 orang, tiga shift selama sepuluh tahun, sejak 1983. Konon ribuan orang meninggal, dalam pembangunan gedung ini.
Masuk ke dalam, melewati foyer yang lebar dan panjang berkarpet hijau. Ruang ruang sidang besar dan indah. Salah satu ruang sidang utama, seperti gedung teater dengan tempat duduk merah bersusun susun. Kursi itu Membentuk setengah lingkaran. Berujung panggung tinggi, diperuntukkan bagi pimpinan rapat.
         bersambung