Tiba tiba, tergeragap kaget. Bus meliuk, menikung tajam, menyusuri jalan menurun. Mrs pemandu Hungari itu mengumumkan, sebentar lagi Bus akan segera tiba di Pier, tempat Passion bersandar.
Para penumpang terjaga. Sungai Danube mulai menampakkan batang hidungnya. Akhirnya di hari mulai senja, pertemuan Bus dan sungai terjadi. Bus, menyusuri jalan kecil sejajar dengan aliran sungai. Di kejauhan Kapal putih, calon hotel kami lima hari ke depan, melela anggun. Bersandar lima meter dibawah jalan, berkilat memantulkan kuning sinar Mentari.
Kami semua sepenuhnya terjaga, segera turun dari bus. Menapaki jembatan penghubung daratan dan kapal. Koper koper bawaan akan di handle crew kapal.
Passion, kapal bercat putih cantik, dengan panjang sekitar 100 meter, berlantai tiga, pintu tengahnya terbuka menyambut. Hendrik, Direktur Cruise tinggi menjulang menebar senyum lebar. Welcome drink segera beredar. Basa basi sebentar, setor Paspor, pembagian kunci. Kemudian kami dipandu, ke kamar masing masing.
Kamar di deretan sisi kiri dan kanan, dipisahkan lorong merah yang akan menjadi jalur utama kami selama lima hari ke depan.
Berada di Lantai 3, kamar kamar kami berseberangan dengan Panorama Lounge di Haluan. Pusat segala kegiatan, dari  briefing, performance music, folk event, bar, tempat membaca, dan tentu saja untuk menikmati Panorama sepanjang perjalanan.
Di ujung lantai 3 buritan, adalah Bar yang buka 24 jam. Disediakan juga perpustakaan mini. Di pojokan ada tangga naik ke deck atas yang tersedia Smoking area.
Hanya sejenak di kamar, menerima Koper koper yang segera diantar, tiba tiba Alarm berbunyi keras. Dan pengumuman melalui sound system Kapal. Suara Hendrik, tegas, bernada perintah . Semua penumpang harus segera naik ke Deck.
Berdiri di atas Deck berpayung langit, di tempat antah berantah tak dikenal, terapung diatas sungai, dikelilingi hutan hutan rimbun, serasa bagai pengembara yang tersesat entah dimana. Seolah terbebas dari segala macam hiruk pikuk dunia.
Matahari senja condong dibalik puncak pepohonan. Jingganya, terpantul di permukaan sungai yang tenang.
Duniaku terasa sunyi, indah, tenang, damai dan bebas.Walau disekitar, para penumpang ramai bergeremang.
Tiba tiba suara Captain kapal memecah sore. Latihan segera dimulai, memasang pelampung untuk penyelamatan diri.
           Continued