Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menyusuri Balkan, Catatan perjalanan 19

25 September 2018   15:08 Diperbarui: 6 Juli 2020   20:55 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Konon jembatan yang paling banyak memakan korban bunuh diri, adalah Golden Gate di San Fransisco, USA.

Di Siang terik ini, Chain Bridge ramai dengan para pelancong, berjalan kaki.

Menuruni tembok jembatan, berada dibawah kolongnya, kaki melangkah ke kanan. Menyusuri promenade sungai bersama kerumunan. Sekitar 150 meter dari jembatan, terdapat monument sepatu Holocaust. Monument kekejaman Uni Soviet, ketika menguasai Hungaria.

Monument seni instalasi, berupa sepatu sepatu besi berserakan kumuh di pinggiran sungai. Sepatu sepatu yang seolah menggambarkan ketidak berdayaan, kesedihan, kesakitan dan penderitaan bangsa Hungari kala itu..... kesedihan memang selalu ada kapan saja, dimana saja.

Melangkah kembali ke arah jembatan, melewati kapal kapal Cruise yang sedang bersandar. Membatin, nanti sore akan cek in Kapal model ini.

Melewati kolong jembatan, duduk di kursi yang tersedia , menghadap sungai dan jembatan. Tepat di seberang, Buda Kastil panjang, masive dan perkasa, di ketinggian. Kubahnya khas, kehijauan. .....Di sebelah kanan, menara gereja St Mathias , runcing menusuk langit. Di depan Gereja , sayup nampak  kecil kubah kubah putih di Fisherman Bastion.

Duduk di pinggir sungai, menikmati pemandangan di depan dan sekitarnya,  seolah menatap Nuansa dan Legacy sejarah perjuangan anak anak peradaban. Juga anak anak kebengisan dan keserakahan. Megah, indah sekaligus seram.

Melihat Arloji, Meeting time sudah mendekati, Saya melangkah kembali ke Sofitel. Tak berapa lama Bus dari kapal tiba. Bergegas naik bus, berbaur dengan rombongan lain, bule bule Amerika dan Kanada.

Bus meluncur meninggalkan Budapest di belakang.

Tidak ada perayaan atau sentimentil perpisahan dengan kota Budaya ini.

Para penumpang langsung terlelap kecapaian....sunyi, hanya mesin Bus menggeram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun