Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hembusan Angin Cemara Tujuh 33

4 Juli 2018   22:46 Diperbarui: 5 Juli 2018   15:38 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hembusan Angin Cemara Tujuh 33

Pada waktu awal kedatangan  di Rotterdam, setiap Sabtu siang tepat jam 13.00 , Wikarya selalu sudah siap di Bok telepon umum dengan dua kartu telepon 25 guldenan.Seperti ritual yang harus dijalani tepat waktu.

Selisih waktu Rotterdam dengan Jakarta adalah 6 jam. Rotterdam lebih lambat, dari Jakarta. Saat itu jam 19.00 di  Tangerang. Isteri dan anaknya sudah siap di rumah tetangga, yang punya sambungan telepon. Pemilik sambungan telepon memang masih langka waktu itu. Jadi harus nebeng tetangga, pemilik telepon yang pegawai PT Telkom.

Sutopo, Deni dan Puspa menunggu di luar bok kaca itu. Lalu mereka menyaksikan  momen mengharukan sekaligus menggelikan ketika itu.

Saat sambungan telah terhubung, mendengar suara isteri dan anaknya yang pingin berbicara bersamaan, Wikarya menangis megap megap , emosional seperti anak kecil. Seminggu berpisah dengan keluarganya, rupanya terasa sangat lama bagi Wikarya. Begitu, megap megap nya  reda, dan Wikarya mau bicara , sambungan terputus. Dia harus memasukan kartu keduanya baru dapat tersambung  lagi.

Dari momen telepon yang berderai air mata itu, Wikarya menjadi ledekan teman temannya, dan mendapat sebutan Mr 25 gulden 3 minutes crying. Memang satu kartu telepon yang seharga 25 gulden itu , hanya bisa dipakai telepon 3 menit ke Jakarta dan sekitarnya.

Tantangan dan pengalaman para rantau, yang berada puluhan ribu jauhnya dari rumah pasti beragam dan berbeda beda.

Bagi Sutopo, pria yang masih lajang, tantangan dan pengalamannya lain lagi. Tidak begitu merasa home sick atau kangen rumah. Apalagi punya pacar baru seperti Marieska, Indo Beland yang mempesona. Dunianya menjadi penuh gairah dan berwarna.

Dari Marieska, Sutopo sedikit banyak tahu kehidupan sosial di Belanda pada umumnya.

Sistem pemerintahan Belanda bisa dibilang adalah Sosialis Liberal. Terlihat dari Pemerintah yang menerapkan social security.

Bagi warga negaranya yang sedang menganggur tidak punya pekerjaan , mereka berhak mendapatkan tunjangan dari pemerintah. Sekitar 1100 gulden per bulan, atau hampir setara dengan 1000 dolar Amerika. Sedangkan Untuk penganggur yang sudah berkeluarga, memperoleh 1500 gulden per bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun