Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hembusan Angin Cemara Tujuh 2

12 Mei 2018   10:11 Diperbarui: 7 Juni 2021   06:31 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balai Irung UGM. Dokpri

Bagian I.1 Wisuda

Wisuda adalah saat yang ditunggu tunggu semua mahasiswa. Momen kebanggaan sekaligus keharuan, setelah bertahun tahun mengalahkan kemalasan diri, berkolaborasi dengan para sobat dan juga berdaulat titah para dosen. Adakalanya harus mengasingkan diri di perpustakaan memelototi buku buku wajib yang kebanyakan tebal tebal berbahasa asing. Atau diskusi di pinggiran hutan kampus, duduk melingkar diatas pokok kayu dan bebatuan. Penasbihan wisuda sarjana strata satu adalah final pertarungan di Bulak Sumur. 

Kebanggan dan keharuan wisuda adalah perasaan dan suasana massal. Melibatkan ratusan mahasiswa mahasiswi, dosen, guru besar, para orang tua wisudawan, para isteri suami ataupun pacar yang ikut bergembira merayakan diterimanya ijazah penentu masa depan. .

Paling tidak kebanggaan dan keharuan itu dirasakan Sutopo. Salah satu peserta wisuda tahun 1980an yang akan segera berlangsung dari Fakultas Ekonomi.

Sutopo merasa bangga, dirinya yang berasal dari desa dan keluarga biasa biasa saja itu dalam tempo 5 tahun lulus dapat meraih predikat sarjana Ekonomi Manajemen dari UGM.

Gedung Serbaguna Purna Budaya di ujung kiri utara Boulevard Bulak Sumur adalah tempat wisuda ratusan wisudawan,  pagi itu telah ramai oleh hiruk pikuk kerumunan para khalayak yang akan mengikuti upacara perhelatan.

Para wisudawan wisudawati mengenakan jubah dan toga serba hitam. Menunggu bagai kerumunan bangau hitam yang bergeremang saling menyapa dan mengobrol.

Gema suara memenuhi udara pagi Bulak Sumur yang berlangit biru cerah nan segar. Obrolan dan sapaan saling melempar selamat penuh kegembiraan dan harapan. Juga Optimisme masa depan. Optimisme dengan huruf O besar dan tebal. Walau semua orang tahu bahwa diwisuda sebagai sarjana bukan jaminan masa depan lebih baik. Masa depan adalah kabut misteri penuh peluang dan tantangan, berkah sekaligus jebakan. 

Disela sela kerumunan itu Sutopo tersenyum cerah didampingi bapak ibunya yang juga berwajah sumringah. Orang tuanya berangkat pagi tadi bakda subuh dari desa. Menyewa mobil dan membawa fotographer. Menjemputnya di kosan lalu bersama sama berangkat ke kampus. 

Tiba tiba mendekat ke arah mereka lelaki setengah baya yang juga ber Toga. Pria itu adalah pak Waki dosen pembimbing skripsi Sutopo.

Pak dosen dengan langkah dan senyum lebar mendekat, menyapa ramah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun