Mohon tunggu...
mumuh mulyana
mumuh mulyana Mohon Tunggu... lainnya -

mumuh mulyana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hampir Lupa

20 Desember 2014   00:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:55 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

setelah sarjana , kelak saya akan bertani...beternak

saya akan menanam singkong, rasakan ketika tunasnya muncul lalu harapanpun muncul, senyum-senyum sendiri.....kita jaga tanah disekitar mereka...indah

saya akan menanam padi, bercengkrama dengan para petani meminta wejangannya yang sempat dulu saya lakukan mulai dari pra sampai pasca panen...senang melihat banyak orang yang berdatangan ke tempat panen kita...mereka dari kasta seperti saya yang berpindah dari sawah satu ke sawah lainnya yaitu "kekerok", lihat wajah bahagia mereka, ...........bukankah itu kebaikan?

saya akan beternak ayam kampung, ada sensasi dimana kamu memanggil mereka untuk memberikannya makan...kamu simpan makanan di telapak tangamu, maka dia akan selalu mengingatmu...is amazing

saya akan memelihara kambing, biar dia bau tapi ketika kamu lihat mereka memakan rumput, ada kedamaian, dulu setiap pulang sekolah selalu menggembalakannya dan pasti senang ketika mereka makan rumput ...is simple

saya hampir lupa kalau hidup itu mudah, bahagia itu kita ciptakan sendiri dengan hal-hal yang amat sederhana

saya hampir lupa kalau sederhana itu tak menyita perasaan

dan

saya hampir lupa bahwa saya ada dikeduanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun