Bisik Konspirasi di Warung Kopi
Hujan sore turun seperti tirai tebal. Saya menepi ke warung kopi kecil, hanya berniat berteduh. Tapi telinga saya justru menangkap percakapan di meja pojok tiga orang, suara mereka pelan namun penuh nada mencurigakan.
Pria 1 (serius):
"Angka resmi: 1.333 anak keracunan. Cijambu 411, Neglasari 730, Mekarmukti 192. Tapi paket MBG yang dibagikan? Ribuan porsi---Cijambu 3.567, Neglasari 3.986, Mekarmukti 1.600. Semua dimasak, dibumbu, dan dipacking di hari yang sama."
Pria 2 (mencondongkan badan):
"Logikanya, kalau ada yang busuk di dapur, semua harusnya tumbang. Kenapa cuma segelintir? Angka ini... terlalu rapi."
Perempuan (lirih tapi tajam):
"Bukan sekadar masakan basi. Ini mirip pola operasi. Ada yang sengaja memilih sasaran."
Saya menahan napas. Kata-kata mereka seperti potongan puzzle konspirasi.
Pria 1:
"Operasi?"